Avesiar – Jakarta
Anggota keluarga dan rekan jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh mengatakan kepada penyelidik PBB Kamis bahwa dia sengaja menjadi sasaran sebagai bagian dari “perang skala luas” Israel terhadap pekerja media Palestina.
Dilansir The New Arab, Jum’at (11/11/2022), pembunuhan wartawan veteran Al Jazeera, yang mengenakan rompi antipeluru bertanda “Press” dan helm ketika dia ditembak di kepala selama operasi militer di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 11 Mei, adalah subjek salah satu yang pertama dalam serangkaian audiensi publik yang langka di PBB.
“Kami menginginkan pertanggungjawaban nyata. Kami menginginkan keadilan,” kata keponakan jurnalis yang terbunuh Lina Abu Akleh kepada AFP setelah bersaksi pada apa yang dia katakan sebagai sidang “bersejarah” di PBB di Jenewa.
Audiensi tersebut diselenggarakan oleh Komisi Penyelidikan (COI) yang dibentuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB tahun lalu untuk menyelidiki akar penyebab konflik Timur Tengah selama beberapa dekade.
Berbicara kepada para penyelidik, Lina Abu Akleh mengatakan itu “menyakitkan melampaui kata-kata” untuk memikirkan bagaimana bibinya meninggal, bersikeras tidak ada keraguan tentara Israel “sengaja menargetkan bibi saya.” (ard)
Discussion about this post