Avesiar – Jakarta
Setiap negara memiliki ciri khas tersendiri dalam merayakan Idul Fitri. Di Bangladesh, merayakan Idul Fitri ditandai dengan digunakannya wewangian-wewangi aroma Timur Tengah oleh warga dari negara yang dijuluki “Tanah Enam Musim” tersebut.
Bangladesh mengalami musim panas, musim hujan, musim gugur, akhir musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
Dikutip dari Arab News, Ahad (23/4/2023), di pasar attar terbesar di dekat Masjid Nasional Baitul Mukarram di pusat kota Dhaka, para pembeli berkerumun di kios-kios parfum yang mencari wewangian terbaik untuk dikenakan pada Idul Fitri tahun ini.
Mereka kebanyakan menyukai wewangian tertentu yang berasal dari Timur Tengah, sebuah wilayah yang telah dikaitkan dengan wewangian sejak dahulu kala.
Masyarakat Bangladesh menyebut minyak bebas alkohol disebut dengan nama Arab aslinya, attar. Mereka menggunakannya untuk kepentingan sosial. Selama perayaan keagamaan dan hari libur di negara mayoritas Muslim itu, mereka memiliki tradisi Islam untuk berbau harum saat bertemu orang lain.
“Biasanya, kami mengalami penjualan yang baik selama Ramadhan dan Idul Fitri. Barang impor sangat diminati di sini. Orang-orang menyukainya karena variasi aroma dan wewangian serta kualitasnya yang tinggi. Itu sebabnya banyak orang menggunakannya,” kata Milon Mahmud, yang menjual attar dari Arab Saudi dan UEA yang bebas alkohol di pasar, kepada Arab News.
ia memperkirakan penjualannya selama Ramadan bisa mencapai 4.000 dolar, dengan harga 200 taka atau 2 dolar untuk ukuran attar 5 mililiter.
Seorang pembeli bernama Abdul Hannan mengatakan wewangian itu membawa kembali kenangan indah dari masa kecilnya, empat dekade lalu.
“Saya lebih suka menggunakan attar selama acara khusus, tepatnya selama festival keagamaan. Dengan attar, ketika saya berdiri untuk salat, itu menciptakan ketenangan total dalam pikiran saya. Saya bisa merasakan sesuatu yang surgawi; rasa kemurnian mengelilingi saya. Kadang-kadang, itu juga membawa saya ke masa kecil saya,” ujarnya. (ard)
Discussion about this post