Avesiar – Jakarta
Perkamen yang langka dari salinan Al-Qur’an dan ditulis dalam aksara Hijazi, akan ditampilkan di pameran seni rupa TEFAF Maastricht pada bulan Maret serta ditawarkan sebesar 1 juta euro atau sekitar Rp 17 miliar. Itu sebelumnya merupakan bagian dari koleksi pribadi di Inggris.
Sebuah manuskrip awal yang langka dari salinan Al-Qur’an akan mulai dijual akhir tahun ini di Belanda.
Shapero Rare Books sebagai penjual mengatakan, folio aksara Hijazi, yang digunakan sebelum standarisasi bahasa Arab, menempatkan naskah tersebut pada abad ke-7 M, sekitar 50 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, dan artinya ditulis di wilayah Hijaz, yang meliputi kota Makkah dan Madinah.
“Contoh paling awal Al-Qur’an ditulis dalam aksara Hijazi dan periode ini juga menandai tonggak penting dalam evolusi bahasa Arab dan perkembangannya dalam bentuk tulisan,” kata Shapero Rare Books dalam siaran persnya, dikutip dari laman Arab News, Sabtu (20/1/2024)..
“Perkamen ini adalah contoh awal yang bagus dan manuskrip ini berperan penting dalam kelahiran Islam dan bagaimana agama tersebut menyebar dari Mekah ke beberapa benua.”
Ditambahkan Shapero Rare Books, bahwa hanya empat contoh Al-Qur’an Hijazi awal abad ke-7 yang telah teridentifikasi secara positif, termasuk Codex Parisino-petropolitanus, yang sebagian besar disimpan di Bibliotheque Nationale de France dalam 36 folio, dengan folio tunggal lainnya di Vatikan, Khalili Koleksi dan Perpustakaan Nasional Rusia.
Sedangkan lainnya disimpan di Universitas Birmingham di Inggris, Perpustakaan Dar Al-Makhtutat di Yaman, dan Universitatsbibliothek Tubingen di Jerman. (ard)
Discussion about this post