Avesiar – Jakarta
Puasa Ramadhan tentu menjadi momen yang dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia untuk menjalankannya. Bagi penderita maag dan asam lambung berlebih, ketahui penyebabnya dan juga tips-tips agar In syaa Allah bisa menjalankan puasa dengan lancar dan sehat.
Sebelumnya, ketahui terlebih dahulu penyebab dari maag dan asam lambung
Penyebab Eksternal:
• Merokok,
• Alkohol,
• Makanan Terlalu Pedas / Asam
• Bakteri Helicobacter Pylori,
• Atau efek samping obat-obatan yang dikonsumsi
Penyebab Internal:
• Stress
• Banyak Pikiran
Dikutip dari berbagai sumber, berikut tips dan obat bagi penderita maag dan asam lambung mempersiapkan diri saat puasa.
1. Saat sahur dan berbuka makanlah secukupnya
Makan terlalu banyak dalam satu waktu dapat membuat lambung bekerja lebih keras. Hal ini dapat memicu munculnya keluhan, misalnya perut begah dan terasa penuh.
Dianjurkan saat sahur dan berbuka, makan dengan perlahan dan dalam jumlah secukupnya. Hindari makan dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu.
Contohnya, saat berbuka awali dengan mengonsumsi makanan yang ringan dahulu, kemudian baru dilanjutkan dengan makan besar.
Jika Anda masih lapar setelah berbuka, misalnya setelah salat tarawih, cukup konsumsi camilan ringan yang sehat, seperti kurma, pisang, granola, atau biskuit.
2. Makan perlahan atau tidak terburu-buru
Mungkin selama menjalani ibadah puasa, kadang Anda terlambat bangun saat sahur. Namun ingat, jangan terburu-buru menghabiskan makanan. Hindari makan sambil mengobrol.
Kebiasaan makan terlalu cepat, terlebih sambil mengobrol, bisa membuat banyak udara masuk ke saluran cerna dan memicu sakit maag dan asam lambung.
Usahakanlah bangun lebih pagi agar bisa bersantap sahur dengan tenang dan perlahan.
3. Menghndari makanan pemicu sakit maag atau asam lambung
Hindari mengonsumsi makanan yang berpotensi memicu sakit maag dan asam lambung sebisa mungkin, baik saat sahur maupun berbuka. Misalnya makanan yang terlalu berlemak, makanan siap saji, seperti sosis dan pizza, acar, dan makanan yang terlalu asam.
Untuk minuman, pilihlah minuman yang tidak mengandung kafein dan soda untuk menghindari munculnya keluhan sakit maag atau asam lambung.
4. Makan dengan menu yang tepat
Ketika berbuka dan sahur, pilihlah sajian yang cocok dikonsumsi penderita sakit maag, seperti nasi atau oatmeal.
Jenis karbohidrat yang terkandung dalam makanan ini dapat mengurangi risiko munculnya keluhan maag karena dapat menyerap asam lambung berlebih.
Selain itu, konsumsilah daging rendah lemak, seperti dada ayam dan ikan, serta buah yang tidak asam, seperti apel, pisang, dan pir.
Penderita maag atau asam lambung juga disarankan untuk memasak makanan dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus.
5. Hindari tidur setelah makan
Setelah sahur, Anda mungkin masih mengantuk dan ingin kembali tidur. Namun, sebaiknya jangan langsung tidur setelah makan, karena langsung tidur setelah makan bisa memicu sakit maag atau asam lambung.
Namun, bila rasa kantuk tidak tertahankan, Anda bisa tidur dengan posisi setengah duduk. Jadi, posisi kepala dan bahu tetap lebih tinggi daripada perut.
Caranya adalah dengan menyangga kepala dan bahu dengan tumpukan bantal. Posisi ini dapat mencegah makanan kembali ke kerongkongan.
6. Kendalikan emosi
Saat berpuasa, sebisa mungkin kendalikanlah emosi dan kelola stres dengan baik.Hal ini karena tujuan berpuasa bukan hanya untuk menahan rasa lapar, tetapi juga menahan hawa nafsu, seperti emosi marah dan sedih.
Selain berpahala, ini juga dapat menurunkan risiko munculnya keluhan sakit maag atau asam lambung.
Caranya, beristirahatlah sejenak jika Anda lelah dan lakukan sejumlah teknik relaksasi, latihan pernapasan, atau yoga ketika Anda merasa stres.
Sedangkan untuk obat alami sejenis thibbun nabawi atau pengobatan ala Rasullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang disarankan untuk mengatasi maag atau asam lambung adalah madu. Madu sebagai obat penyembuh disebutkan dalam Al Qur’an, Surah An Nahl, ayat 68-69.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah,’buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia’. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl :68,69).
Dalam riwayat dan hadits juga disebutkan mengenai madu sebagai penyembuh penyakit pada perut. Dijelaskan Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Ath-Thibbun Nabawi, bahwa ketika seorang sahabat mengeluhkan perutnya yang melilit, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam meresepkan madu.
Sampai tiga kali lelaki itu menghadap Rasulullah karena perutnya yang melilit tak sembuh juga meski sudah minum madu, tapi Rasul terus memerintahkan, “Minumkanlah ia madu.” pada kali ketiga atau keempat lelaki itu kembali, Rasulullah mengatakan, ”Sungguh Maha Benar Allah, dan sungguh perut saudaramu yang berdusta,” dan setelah berulang kali diminumkan madu, dia sembuh.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung prebiotik alami seperti madu, ternyata dapat meningkatkan populasi bakteri baik sehingga dapat memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan. Selain itu, madu juga memiliki efek memperlambat pengosongan lambung Anda.
Hal ini membuat madu sering kali digunakan untuk terapi pengobatan dan pencegahan pada penyakit maag atau asam lambung. (put/dari berbagai sumber)
Discussion about this post