Avesiar – Jakarta
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila menjadi tuan rumah “Bawaslu Goes to Campus” bertema “Meningkatkan Peran dan Partisipasi Mahasiswa dalam Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024”, yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Senin (4/11/2024).
Kegiatan sosialisasi dimulai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila dan Bawaslu DKI Jakarta. Perjanjian itu menjadi sinergi kedua Lembaga meningkatkan partisipasi anak-anak muda, terutama mahasiswa FIKOM Universitas Pancasila dalam mengawal dan mengawasi tahapan pilkada serentak tahun 2024.
Dekan Fikom Universitas Pancasila Anna Agustina, Ph.D. mengucapkan terima kasih atas kepada Bawaslu telah berkolaborasi untuk meningkatkan peran dan partisipasi mahasiswa Fikom Universitas Pancasila dalam pengawasan Pilkada Serentak 2024. “Kami berharap melalui kegiatan dan kerja sama ini dapat berperan aktif dalam mengawasi proses pemilihan dan menjadi teladan bagi generasi muda lainnya,” ujarnya saat sambutan.

Keynote speaker anggota Bawaslu Rini Rianti Adriani menyampaikan pentingnya keterlibatan mahasiswa sebagai agen pengawasan dalam pemilihan umum. Menurut Rini, Bawaslu tidak bisa bekerja sendirian untuk mengawasi pilkada serentak DKI Jakarta, tetapi butuh keterlibatan semua stakeholders, terutama peran mahasiswa yang dianggapnya strategis sebagai pengawas independen yang mampu mengawal dan mengawasi proses perjalanan kontestasi demokrasi yang berintegritas.
Muhamad Rosit, Wakil Dekan 1 dan sekaligus Dosen Komunikasi Politik Fikom UP yang menjadi narasumber pertama menyampaikan paparan mengenai peran mahasiswa sebagai attentive public. Mahasiswa dianggap memiliki tingkat literasi media, politik, teknologi dan ilmu pengetahuan yang baik, sehingga mahasiswa harus memberikan kontribusi terhadap kualitas demokrasi dengan cara berpartisipasi aktif dalam pengawasan pilkada serentak DKI Jakarta 2024. “Mahasiswa sebagai pemilih cerdas harus memiliki kemampuan kritis dan partisipasi aktif dalam setiap tahapan pemilihan umum,” tegasnya.
Narasumber kedua, Yosep Dafa Bili, seorang pegiat pemilu, mengajak mahasiswa untuk melihat pengawasan pemilu sebagai kontribusinya dalam memperkuat sistem demokrasi di Indonesia. Ia berbagi pengalaman dan strategi dalam mengidentifikasi potensi pelanggaran, serta bagaimana mahasiswa bisa bekerja sama dengan lembaga lain terkait dalam mengawal jalannya pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Bawaslu Goes to Campus berisi diskusi yang berlangsung interaktif dan penuh antusiasme tersebut dipandu oleh Moderator Dendi, seorang pegiat pemilu,
Melalui acara itu Bawaslu berharap peran mahasiswa dalam pengawasan pemilu dapat lebih meningkat, khususnya dalam menjaga pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tahun 2024 agar berjalan dengan jujur, adil dan transparan sehingga mencapai pemilu berintegritas yang menghasilan nperbaikan dan kesejahteraan yang merata di Jakarta. (put)
Discussion about this post