Avesiar – London
Mahasiswa di seluruh dunia pada Rabu (23/3/2022) mengadakan demonstrasi di kampus, menyerukan universitas mereka untuk menarik investasi mereka di perusahaan yang terlibat dalam kejahatan perang Israel dan apartheid.
Protes diadakan di lebih dari 70 universitas, dengan siswa juga mengirim surat kepada wakil rektor mereka sebagai bagian dari inisiatif, yang diselenggarakan oleh Friends of Al-Aqsa yang berbasis di Inggris, sebuah organisasi nirlaba yang peduli dengan membela hak asasi manusia Palestina dan melindungi Al-Aqsha di Yerusalem.
Menggunakan tagar #Divest4Palestine di media sosial, mahasiswa meminta universitas mereka untuk memboikot investasi di perusahaan termasuk Rolls-Royce, BAE Systems, HP, dan Booking.com.
“Rolls-Royce dan BAE memproduksi senjata yang digunakan untuk menyerang warga Palestina yang tinggal di bawah blokade di Gaza, dan HP menyediakan teknologi yang digunakan di pos pemeriksaan Israel. Booking.com mengiklankan akomodasi di pemukiman ilegal Israel, di tanah yang dicuri dari Palestina,” kata penyelenggara, dikutip dari Arab News, Kamis (24/3/2022).
Sima, di Universitas Warwick di Inggris, mengatakan: “Sebagai mahasiswa di Warwick, kami terkejut bahwa uang dari kampus ini digunakan untuk mempertahankan negara apartheid,” dan meminta wakil rektor untuk “divestasi dari perusahaan-perusahaan ini tanpa ragu-ragu. ”
Manal, di Nottingham, berkata: “Bagaimana bisa wakil rektor kita berpikir bahwa dapat diterima untuk menginvestasikan uang di perusahaan yang terlibat dalam kejahatan perang? Ada banyak pembicaraan tentang ‘dekolonisasi’, tetapi kita perlu melihat beberapa perubahan nyata jika ini benar-benar akan terjadi.”
Shamiul Joarder, kepala urusan publik FOA, mengatakan: “Pemerintah saat ini berusaha untuk menekan kebebasan kami untuk memboikot, melepaskan diri dari, dan memberikan sanksi kepada Israel (BDS), tetapi kampanye #Divest4Palestine menunjukkan bahwa mahasiswa dan akademisi, bersama dengan warga lainnya Publik Inggris, semakin menunjukkan bahwa mereka tidak menoleransi keterlibatan dalam kejahatan perang dan apartheid Israel.”
Inisiatif ini merupakan bagian dari Hari Aksi Internasional, di mana 25 akademisi terkemuka menandatangani surat terbuka kepada universitas di seluruh dunia untuk #Divest4Palestine menjelang Rabu (23/32/2022).
Surat terbuka itu dikoordinasikan oleh FOA dan koalisi perkumpulan mahasiswa universitas Inggris. Itu juga ditandatangani oleh aktivis Palestina Mohammed El-Kurd. (dwi)
Discussion about this post