Avesiar – Jakarta
Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,3 skala richter mengguncang Vanuatu, negara kepulauan yang terletak di sebelah timur Australia, Selasa (17/12/2024), siang.
Dikutip dari The Guardian, kondisi tersebut memaksa pemerintah setempat memberlakukan keadaan darurat. Banyak bangunan di ibu kota Port Vila rusak dan laporan mengatakan setidaknya ada enam orang yang tewas.
Mayat-mayat terlihat tergeletak di Port Vila setelah gempa berkekuatan 7,3 skala Richter, kata saksi mata kepada Agence France-Presse. Di mana gempa terjadi di kedalaman 57 km (35 mil), 30 km dari pantai Efate, pulau utama Vanuatu, pada pukul 12.47 siang (0147 GMT), menurut Survei Geologi AS.
Beberapa menit kemudian gempa susulan berkekuatan 5,5 skala Richter terjadi, diikuti oleh serangkaian gempa susulan yang lebih kecil selama beberapa jam berikutnya.
Sistem peringatan tsunami AS membatalkan peringatan tsunami awal untuk negara kepulauan itu, yang terdiri dari 80 pulau dan dihuni oleh 330.000 orang.
Sebagai informasi, Vanuatu adalah negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik ada di dalam Melanesia region. Vanuatu terletak di sebelah timur Australia, sebelah timur laut Kaledonia Baru, sebelah barat Fiji and sebelah barat Kepulauan Solomon. Vanuatu terdiri dari 83 pulau kecil seluas 12,189 km2 dengan populasi 307,815 orang di tahun 2020. Ibukota dan kota terbesarnya adalah Port Vila.
Rekaman kendaraan yang hancur di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh dan batu-batu besar berserakan di jalan raya, ditampilkan melalui siaran pemerintah VBTC.
Perdana menteri sementara, Charlot Salwai, dikutip dari The Guardian, Selasa (17/12/2024), mengumumkan keadaan darurat dan mengatakan jam malam akan diberlakukan selama tujuh hari di daerah yang paling parah terkena dampak. Bantuan internasional telah diminta.
Ia menyampaikan simpati kepada keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai dan menyebut bahwa kejadian tersebut sebagai “saat yang menyedihkan dan menghancurkan” di Port Vila. (ard)
Discussion about this post