Otak Memproses Matematika dengan Cara yang Sama
Penelitian ini adalah studi pemetaan otak pertama untuk mengakses perbedaan-perbedaan gender secara biologis dalam hal bakat matematika di antara anak-anak.
Para peneliti mengggunakan alat scan MRI fungsional untuk mengukur aktifitas otak para peserta saat mereka menonton klip video bertopik pendidikan matematika dasar. Mereka juga mengukur kemampuan matematika para peserta menggunakan tes terstandar yang didesain untuk anak-anak usia 3 sampai 8 tahun.
Ketika mereka membandingkan hasil yang ada antara anak laki-laki dan perempuan, para peneliti tersebut menemukan bahwa tidak ada perbedaan secara statistic yang signifikan pada fungsi otak atau memampuan matematika.
Anak laki-laki dan perempuan terlihat sama-sama tertarik saat menonton video pendidikan matematika. Otak mereka terlihat memproses matematika dengan cara yang sama, dan mereka mendapatkan nilai yang sama atas tes tersebut.
Kemungkinan perbedaan-perbedaan pada level hormon setelah masa puber atau faktor biologis pada masa pertumbuhan berikutnya dapat berdampak pada perkembangan kognitif anak laki-laki dan perempuan, berperan pada kesenjangan matematika.
Namun, para penulis menyarankan bahwa stereotip negative dan faktor-faktor sosial budaya lainnya dapat menjauhkan anak perempuan dan laki-laki dari matematika dan bidang yang terkait.
“Tipikal sosialisasi dapat memperburuk perbedaan-perbedaan kecil antara anak laki-laki dan perempuan dan menjadi bola salju melalui bagaimana kita memperlakukan mereka dalam ilmu pengetahuan dan matematika,” kata Cantlon. (ave)
Berita asli dapat dibaca pada :
https://www.healthline.com/health-news/seriously-girls-are-just-as-good-as-boys-at-doing-math#What-parents-can-do-
Discussion about this post