Avesiar – Jakarta
Pengadilan di Islamabad menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara kepada mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan dan mendiskualifikasi dia dari politik karena “praktik korupsi” yang melibatkan penjualan hadiah negara, dikutip dari The Guardian, Sabtu (5/8/2023).
Mantan perdana menteri Pakistan tersebut dijemput polisi dari rumahnya di Lahore pada Sabtu setelah pengadilan memutuskan kasus Toshakhana, di mana dia dituduh menjual hadiah secara ilegal dari kepala negara senilai ratusan juta rupee.
Toshakhana adalah departemen pemerintah yang menyimpan hadiah resmi yang diberikan kepada penguasa dan pejabat pemerintah. Oktober lalu, komisi pemilihan Pakistan mulai menyelidiki tuduhan bahwa Khan telah membeli beberapa hadiah berharga, termasuk jam tangan antik yang diberikan kepadanya oleh putra mahkota Saudi Mohammed bin Salman, dan menjualnya untuk keuntungan yang tidak diumumkan.
Hakim menemukan Khan telah “sengaja mengirimkan rincian palsu” dari hadiah tersebut ke pengadilan dan telah terlibat dalam korupsi. Setelah mengungkapkan ketidaksenangannya bahwa pengacara Khan tidak hadir di pengadilan, dia memutuskan Khan bersalah karena “menyembunyikan keuntungan yang dia peroleh dari bendahara negara dengan sengaja dan sengaja” dari menjual hadiah dan menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara. Menurut konstitusi, itu berarti Khan secara otomatis dilarang berpolitik selama lima tahun.
“Ketidakjujurannya telah dibuktikan tanpa keraguan,” tambah perintah pengadilan.
Khan telah membantah semua kesalahan dan pengacaranya, Intezar Hussain Panjutha, mengatakan mereka akan mengajukan banding atas putusan tersebut. Ia menyebutnya sebagai kasus “korban politik”.
“Khan tidak diberi kesempatan untuk membela diri dan memberikan cerita dari sisinya. Kami ingin memberikan saksi untuk mendukungnya, tetapi dia tidak diberi kesempatan ini. Khan tidak diberikan pengadilan yang adil,” katanya
Menteri Penerangan Marriyam Aurangzaib membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa pemerintah tidak ada hubungannya dengan vonis atau penangkapan tersebut. “Khan mendapatkan pengadilan yang bebas dan adil,” katanya. “Itu berlangsung selama satu tahun, dan dari lebih dari 40 audiensi, Khan hanya muncul selama tiga kali.”
Polisi mengepung rumah Khan dan menahannya segera setelah putusan dijatuhkan. Menurut menteri informasi negara, dia dibawa ke Islamabad. (ard)
Discussion about this post