Avesiar – Jakarta
Restoran Tekko yang dalam bahasa Jawa berarti “datang” dan dahulu populer dengan nama Warung Tekko, kian dikenal sebagai tempat menyantap hidangan tradisional oleh para penikmat kuliner.
Dari puluhan restoran Tekko di Indonesia yang beroperasi, Tekko yang berlokasi di Plaza Bintaro adalah salah satu yang cukup tua yang masih beroperasi di tempat yang sama, yaitu lebih dari 10 tahun. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena restoran yang berada di dalam mal yang berusia puluhan tahun itu memiliki pelanggan setia.
Menurut Marketing Communications Manager Tekko Pusat Sidik Kadarsyah, usia usaha restoran Tekko sendiri saat ini sudah 15 tahun dan outlet yang berada di Plaza Bintaro termasuk yang tua.
Rumah makan yang mengusung menu-menu tradisional enak dengan harga terjangkau di mall tersebut kini memiliki wajah baru. “Kami mengubah desain interior dengan gaya modern kontemporer, dengan tidak menghilangkan kesan tradisional dari menu-menu masakannya,” terang Sidik, baru-baru ini.

Tampilan yang mencolok terlihat dari ornament dinding restoran dengan warna soft krem dilengkapi dengan pigura-pigura yang menampilkan aneka foto masakan, kegiatan pasar tradisional, dan juga perwayangan.
Khusus kursi, kini dilengkapi dengan sofa-sofa di sayap kiri dan bangku-bangku panjang ala warung tradisional di sayap kanan ruangan.

“Wajah baru Resto Tekko yang sekarang lebih instagramable untuk foto-foto bagi yang suka memotret keseruan waktu mereka,” terang Sidik.
Sayap kiri ruangan dengan sofa-sofa merapat ke tembok tersebut, kata Sidik, mampu memuat 40 orang dengan bisa dipesan untuk acara tertentu karena diberi level pada lantainya, sehingga terkesan privat.
Menu-menu andalan antara lain; Iga Bakar Madu atau Konro Bakar Madu, Iga Garang Asem yang menggunakan Iga sapi Australia dengan ukuran besar. Ada juga Gurame Penyet, Gurame Asem Manis, dan Pindang Gurame dengan berat ikan per ekornya 500 gram.

“Untuk Iga Bakar Madu atau Konro yang khas Makasar menggunakan bumbu barbeku dan madu yang manis sehingga cocok buat anak-anak. Sedangkan Iga Garang Asem khas Jawa Tengah menggunakan bumbu asam dan nanas yang membuat segar saat menyantap. Semua iga empuk karena dimasak secara khusus,” beber pria berambut ikal itu berpromosi.

Resto Tekko juga menyediakan aneka sambal yang semuanya dibuat langsung atau dadakan dan selalu fresh untuk pelanggannya. Tersedia juga sambal Pete seharga Rp 35 ribu per porsi.

Khusus harga, Konro Bakar per porsi isi 2 potong Iga Besar dibanderol Rp 115.000, Gurame Penyet Rp 79.000, Iga Garang Asem Rp 130 ribu ukuran besar, dan Pecak Nila seharga Rp 45.000. “Semua menu bisa untuk sharing kok. Sehingga kalau yang datang keluarga, mereka bisa memesan beberapa menu dan dicoba bersama-sama,” ujar Sidik.

Pecak Nila, imbuhnya, khas dengan rasa jahe, bawang, dan pedas. Uniknya, kata Sidik, Pecak Nila setelah digoreng kemudian dibakar dahulu sebentar sebelum disiram dengan kuah Pecak. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan aroma bakar yang khas dari menu Pecak Nila di resto Tekko. (put/pro)












Discussion about this post