Avesiar – Jakarta
Perubahan yang terjadi dalam hidupnya memang tidak pernah dia sangka. Namun, perubahan itulah yang membuat pria bernama Wahyu Saidi ini semakin mantap menjalani kehidupan dan memberi manfaat pada orang lain hingga kini.
Seperti kebanyakan orang, seusai merampungkan pendidikannya di ITB, Wahyu memilih menjadi profesional dengan bekerja di bidang yang sesuai dengan latarbelakang pendidikannya. Karir ayah tiga anak ini terbilang bagus, penghasilan Wahyu pun terbilang besar. Namun apa daya saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1998, Wahyu harus memutar otak lantaran perusahaan tempatnya bekerja gulung tikar.
“Kalau balik ke tahun 1998 jangan harap punya banyak pilihan. Jangan harap bisa mendapatkan gaji dengan jumlah yang sama sebelum waktu krisis. Yang ada penghasilan bisa kepotong 70 persen. Saya bukan tipe orang yang gampang menerima. Saya percaya saya bisa mendapatkan penghasilan yang banyak, maka saya memilih untuk berwirausaha,” kata Wahyu berkisah.
Di dunia entrepreneur nama Wahyu Saidi sudah begitu akrab, maklum saja pria berdarah Sumatera Selatan tersebut merupakan salah satu wirausahawan yang terbilang sukses mengembangkan waralaba restoran bakmi dengan merek Bakmi Tebet dan Bakmi Langgara. Outlet-nya sempat berjumlah ratusan. Bahkan, Wahyu dijuluki Doktor Tukang Bakmi.
Kisah sukses Wahyu, sapaan akrabnya, sering menjadi inspirasi orang-orang yang berkecimpung di dunia wirausaha. Tulisan-tulisan yang mengungkap kisah suksesnya pun banyak tayang di berbagai media masa. (ave)
Discussion about this post