Komite Dakwah Khusus (KDK) MUI Jawa Timur akan memberi Probiotik Siklus pada takmir masjid, para pejuang masjid.
“Kita sudah koordinasi dengan pemilik Probiotik Siklus (PS). Dan PS ini dimaksudkan untuk pencegahan (Covis-19) juga,” jelas Ketua KDK MUI Jatim KH Imam Mawardi kepada hidayatullah.com, Ahad (10/05/2020).
KDK MUI Jatim berkhidmad untuk para pejuang masjid agar sehat sehingga mereka dapat memakmurkan masjid.
KDK MUI Jatim bekerja sama dengan Prof. Dr. Joko Subagyo untuk memproduksi Go Imun yang akan diberi kepada para pejuang masjid, jelas KH Imam Mawardi.
Beberapa masjid telah mengajukan dan sudah mendapatkan probiotik siklus ini secara gratis, tambahnya.
“Alhamdulillah, sudah bisa dimanfaatkan dan diamalkan kepada jamaah,” tambah KH Imam.
“Ini adalah salah satu produk amal yang memberikan tawaran sebagai solusi sehat dengan herbal probiotik siklus. Atau pembuatnya sebagai Go Imun,” jelasnya.
Menurut Prof. Dr. Djoko Subagyo sebagai peramu herbal probiotik siklus atau Go Imun ini, produk itu diberikan tidak semata-mata untuk preventif. Tapi bagi yang positif virus Covid-19 pun bisa meminumnya. “Probiotik penangkal virus Covid-19 ini ikhlas saya berikan sebagai amal,” jelasnya.
Probiotik yang diramu ini telah terbagi dan teruji ke beberapa pasien positif Covid-19. “Dan Alhamdulillah, sembuh,” sebut Abah Djoko yang dikenal sebagai terapis herbal ini. Bahkan ada beberapa petugas medis juga menginginkan probiotok ini sebagai upaya preventif, jelasnya.
Kini kesibukan Prof. Dr. Djoko Subagyo semakin bertambah. Selain dikenal sebagai terapis herbal di rumahnya, ia juga dosen beberapa perguruan tinggi, salah satunya di Universitas Sunan Ampel dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Keahlian herbal hingga membuat bakteri ini, sudah dijalani lama. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian dirinya untuk masyarakat, jelasnya.
Adapun bakteri probiotik imun ini, kata Djoko dibuat dari bahan dasar buah-buahan dan sayur mayur dengan fermentasi agar mendapatkan bakteri probiotik yang cocok untuk virus Covid-19. Dan setelah berhasil, per liter bakteri imun ini bisa dilakukan dengan media air kelapa muda sebanyak hingga 500 liter ditambah dengan madu.
“Jika dipandang madu mahal, bisa diganti dengan gula aren. Jadi ini sebagai upaya amal saya agar umat Islam tegak menjalankan ibadah puasa ini dengan sempurna,” jelasnya. (ave/dikutip dari hidayatullah.com Ahad, 10 Mei 2020)
Discussion about this post