Avesiar – Jakarta
Video viral tentang penerima paket layanan COD (cash on delivery) memaki kurir karena barang yang dipesan secara online tidak sesuai, baru-baru ini, ditanggapi oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo). Seperti disampaikan melalui siaran pers, Rabu (19/5).
Ketua umum Asperindo Mohammad Feriadi menyampaikan bahwa hal ini menjadi semacam paradoks dengan banyaknya gambaran tentang kemudahan, kemeriahan, kepraktisan mau pun keriangan dalam dunia belanja melalui online. Tidak semestinya keluhan disampaikan dengan amarah berlebihan, apalagi mencaci maki petugas pengantar paket.
“Seperti disampaikan juga oleh pihak lain yang berkaitan dengan konsumen. Bahwa keluhan yang disampaikan dengan makian menggunakan kata-kata yang tidak pantas, tidak dibenarkan. Penyampaian keluhan dengan amarah yang berlebihan, apalagi dengan cacian serta makian, tentu menimbulkan masalah baru dan bukan mencapai solusi terbaik,” jelas Feri.
Menurut dia, langkah – langkah mitigasi terkait dengan resiko seperti halnya dari kasus viral kali ini terus dilakukan dan dikembangkan. Dengan teknologi saat ini, lanjut Feri, setiap proses dalam pengantaran paket dapat termonitor, termasuk ketika kurir berinteraksi dengan pelanggan, sehingga penanggungjawabnya jelas. Tujuannya dalam rangka terciptanya aktifitas jual-beli dalam ekosistem e-commerce yang setiap prosesnya dapat dipertanggungjawabkan bersama.
Memahami beragam resiko yang dapat terjadi, kata Feri, perusahaan jasa pengiriman pun menjalankan berbagai langkah. Oleh karena itu setiap perusahaan jasa pengiriman ekspres selaku penyelenggara pos selalu menyiapkan kondisi fisik dan mental para kurir agar berhasil dalam menjalankan tugasnya. Begitu juga informasi mengenai detil produk-produk layanan yang merupakan bentuk edukasi kepada customer.
“Selain menggunakan berbagai media komunikasi, di seluruh jaringan penjualan jasa kiriman tersedia informasi kepada pengirim tentang produk layanan yang dapat digunakan, seperti petunjuk tentang penggunaan, kecepatan, keselamatan dan ketepatan penyampaian barang serta yang lainnya,” terangnya.
Feri menjelaskan bahwa pembinaan dan pelatihan terus dijalankan agar kurir dapat menjalankan tugas dengan baik, ramah serta profesional dalam kondisi apa pun yang dihadapi di lapangan. Pada kesempatan itu Feri mewakili Asperindo menyampaikan permohonan maaf jika masih ditemukan perilaku kurir yang tidak sesuai atau merugikan pelanggan.
“Mari kita menikmati perkembangan e-commerce ini dengan sehat dan menyenangkan. Sampaikan keluhan secara proporsional melalui berbagai saluran komunikasi yang disediakan agar solusi dapat diraih. Kami juga mengimbau agar masyarakat konsumen berhati-hati banyaknya kasus penipuan dan potensi pelanggaran dalam bertransaksi secara online,” pesannya. (ard)
Discussion about this post