Avesiar – Bogor
Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan BSI Maslahat menyelenggarakan kegiatan pelatihan pengembangan kapasitas diri dan penguatan ekonomi bagi keluarga terdampak Covid-19 tahap kedua untuk 20 kepala keluarga, di Pendopo 45, Bogor, Jawa Barat, Jumat-Ahad, 4-6 November 2022.
Kegiatan yang diikuti oleh peserta pelatihan berasal dari keluarga yang pencari nafkah utamanya meninggal karena Covid-19 tersebut bertujuan untuk melakukan screening di awal pertemuan agar terjadi peningkatan kualitas SDM penerima manfaat. Baik dalam hal pengembangan usaha, mampu mengelola usaha mikro agar dapat membiayai kebutuhan, dan meningkatkan taraf ekonomi keluarganya.
Secara spesifik, diharapkan setelah menyelesaikan pelatihan ini penerima manfaat dapat mempertahankan produktivitasnya secara stabil, meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan dalam mengelola usaha mikro, serta memecahkan permasalahan di bidang kewirausahaan dengan cepat dan tepat.
Direktur Care Program Ilham Syahputra, menyampaikan bahwa program pelatihan ini memiliki tujuan agar dana bantuan yang diberikan tidak tercampur untuk memenuhi keperluan sehari hari. “Kita ingin keluarga Indonesia bangkit setelah pandemi Covid-19,” kata Ilham melalui siaran pers yang dikirim ke redaksi Avesiar.com, Senin (14/11/2022).

Strategic Partnership Division Head Rumah Zakat Didi Sabir mengatakan bahwa bahwa bantuan ini diharapkan bisa meningkatkan kebermanfaatan untuk perwakilan keluarga. “Ini merupakan bentuk syukur nikmat, jika ada yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kita,” kata Didi Sabir.
Secara garis besar program penanggulangan Covid-19 yang dilakukan BSI Maslahat bertujuan agar keluarga terdampak bisa lebih terampil menggunakan uang dan optimal dalam menjalankan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kegiatan dalam rangkaian acara itu antara lain; motivation development, coaching performance, dan beberapa materi.
Yang melatarbelakangi diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah “Program Penanggulangan Pandemi Covid-19 Tahun 2021 “dengan total anggaran sebesar Rp2,14 miliar bagi 40 keluarga yang pencari nafkah utamanya meninggal karena Covid-19.
Program tersebut bekerjasama dengan Rumah Zakat dalam aspek penguatan ekonomi kewirausahaan, bantuan biaya hidup, serta bantuan beasiswa pendidikan yang ditujukan kepada istri dan anak almarhum korban Covid-19.
Tahap pertama telah dilakukan penyaluran bagi 20 (dua puluh) keluarga yang pencari nafkah utamanya meninggal karena Covid-19, dengan total bantuan dana sebesar Rp1.070.000.000,- (satu milyar tujuh puluh juta rupiah).
Komponen bantuan yang diberikan adalah; Bantuan Penguatan Ekonomi senilai total Rp 28juta per kepala keluarga, Bantuan Beasiswa Pendidikan senilai total Rp12 juta bagi anak penerima manfaat, dan terakhir bantuan biaya hidup senilai total Rp13,5juta per kepala keluarga dengan pencairan bertahap setiap bulan selama setahun. (dwi/pro)
Discussion about this post