Avesiar – Jakarta
Suriah tahun ini telah meningkatkan impor gandum secara tajam dari semenanjung Laut Hitam Krimea yang dianeksasi Rusia dari Ukraina. Dikutip dari The New Arab, Senin (19/12/2022), Suriah melakukannya dengan menggunakan armada kapal sederhana di bawah sanksi AS. Hal ini menjadi sebuah tanda pengetatan hubungan ekonomi antara dua sekutu yang dijauhi oleh Barat.
Gandum yang dikirim ke Suriah dari pelabuhan Laut Hitam Sevastopol di Krimea meningkat 17 kali lipat tahun ini menjadi lebih dari 500.000 ton, data pengiriman Refinitiv yang sebelumnya tidak dilaporkan menunjukkan, hampir sepertiga dari total impor biji-bijian negara itu.
Dengan sanksi yang mempersulit Suriah dan Rusia untuk berdagang menggunakan transportasi laut utama dan asuransi laut, kedua negara semakin mengandalkan kapal mereka sendiri untuk memindahkan biji-bijian, termasuk tiga kapal Suriah yang dikenai sanksi yang dijatuhkan oleh Washington, data tersebut menunjukkan.
Rusia menganeksasi Krimea pada 2014. Pasukan Rusia menginvasi lebih banyak wilayah Ukraina pada 24 Februari dan meskipun mengalami kemunduran militer, mereka masih menguasai sebagian besar wilayah pertanian Kherson dan Zaporizhzhia di negara itu.
Baik pihak berwenang yang dipasang di Ukraina dan Rusia sepakat bahwa sejumlah biji-bijian telah diekspor dari Zaporizhzhia yang diduduki melalui Krimea. Namun Ukraina mengatakan biji-bijian dicuri oleh penjajah, tuduhan yang dibantah Rusia.
Ukraina mengatakan setidaknya sebagian biji-bijian yang melewati Sevastopol diambil dari wilayah Ukraina setelah Rusia menginvasi.
Kedutaan Besar Ukraina di Beirut, yang telah melacak pengiriman yang datang ke Suriah, memperkirakan bahwa 500.000 ton biji-bijian Ukraina yang dijarah telah tiba di Suriah sejak invasi, dikirim dari beberapa pelabuhan.
Kedutaan mengatakan perhitungan ini dan tuduhan otoritas Ukraina bahwa biji-bijian dicuri didasarkan pada informasi dari lapangan dan pemilik silo di wilayah pendudukan, data satelit pergerakan truk ke pelabuhan dan pelacakan kapal.
Kementerian pertanian dan luar negeri Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar untuk cerita ini. Pada bulan Mei, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan sebagai “palsu” tuduhan bahwa Rusia telah mencuri biji-bijian selama apa yang disebut operasi militer khusus di Ukraina. (ard)
Discussion about this post