Avesiar – Garut, Jawa Barat
Acara unik komunitas orang-orang dengan nama “Asep” yang bertajuk Silaturasep se-Jagat di SOR RAA Adiwidjaya, Kabupaten Garut, Sabtu (15/7/2023), mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Tidak tanggung-tanggung, momentum tersebut mempertemukan sekitar 5.000 orang yang bernama Asep dari seluruh dunia untuk bersilaturahmi.
Ridwan Kamil mengatakan Paguyuban Asep Dunia seringkali menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat luas.
“Organisasi ini unik ternyata berbasis nama dan ternyata jumlahnya jutaan jika dihitung secara statistik, dan mereka berhimpun membentuk organisasi dan saya amati bukan hanya sekadar silaturahmi antarmereka, tetapi memberikan kebermanfaatan. Saya menyaksikan langsung saat kebencanaan, organisasi ini turun membentuk relawan tanggap kebencanaan sosial dan lain sebagainya,” terang Ridwan Kamil dikutip dari laman Pemprov Jawa Barat, Ahad (16/7/2023).
Paguyuban Asep Dunia, diharapkannya, bisa menjadi teladan bagi organisasi lainnya dalam menghadirkan kebermanfaatan.
“Oleh karena itu, mudah-mudahan ini ditiru karena sifat manusia itu ingin berkelompok oleh kesamaan hobi maupun kesamaan apapun termasuk kesamaan identitas diri,” ucap Ridwan Kamil.
Ia mendoakan acara seperti itu bisa terus berjalan dan dapat menjadi contoh bagi yang memiliki nama-nama lain seperti “Asep” untuk membuat sebuah organisasi yang rutin menebar manfaat.
“Saya doakan sukses dan mudah-mudahan menjadi contoh, silakan nama-nama yang lain juga berhimpun memberi teladan. Tapi saya kira yang paling unik dan luar biasa adalah Paguyuban Asep Dunia,” tuturnya.
Ridwan Kamil mengaku bahagia hadir di suasana kegembiraan organisasi yang sangat unik Paguyuban Asep Dunia yang anggotanya tidak hanya di Indonesia, tidak hanya di Jawa Barat, juga di seluruh dunia.
Untuk melestarikan nama Asep agar tak lekang oleh zaman, Gubernur Jawa Barat akan memberi hadiah bagi bayi yang baru lahir diberi nama “Asep”.
“Barang siapa anak-anaknya ada nama “Asep”, Insya Allah Pak Gubernur kasih hadiah. Karena di generasi baru ini makin punah nama yang unik khas Sunda atau khas budaya kita,” imbaunya. (adm)
Discussion about this post