Avesiar – Jakarta
Syarat untuk dapat melaksanakan ibadah adalah seorang Muslim dan Muslimah suci dari hadats, baik kecil maupun besar. Untuk menghilangkan hadats kecil adalah dengan cara berwudhu. Sedangkan untuk hadats besar dengan mandi junub.
Jika seorang Muslim atau Muslimah dalam keadaan junub, apakah diperbolehkan untuk beraktifitas lain selain seperti makan, minum, memasak, belanja, dan semacamnya sebelum melakukan mandi junub?
Dikutip dari laman Kementerian Agama, Jum’at (27/10/2023), menunda mandi junub dan mengutamakan aktivitas yang lain, seperti memasak dan lainnya, hukumnya diperbolehkan. Tidak masalah bagi seseorang yang sedang junub melakukan aktivitas-aktivitas rumah tangga terlebih dahulu sebelum mandi junub, seperti memasak, menyapu, mencuci, dan lainnya.
Di antara dalil yang menjadi dasar kebolehan memasak dan aktivitas lainnya sebelum mandi junub adalah hadis riwayat Imam Al-Bukhari dari Abu Hurairah, dia berkisah;
“Aku bertemu Rasulullah dan aku pada saat itu dalam keadaan sedang junub, lalu beliau menggandeng tanganku, maka aku berjalan bersama beliau sampai beliau duduk, lalu aku keluar sebentar, aku menemui seseorang, lalu aku mandi, kemudian datang dan beliau sedang duduk, lalu berkata; Kemana saja kamu wahai Abu Hir? Aku berkata kepada beliau (bahwa aku tadi junub). Maka beliau bersabda: Subhanallah, wahai Abu Hir, sesungguhnya seorang mukmin tidak najis.”
Dalam kitab Fathul Al-Bari, Al-Hafidz Ibnu Hajar menjadikan hadis ini sebagai dasar kebolehan seseorang menunda mandi junub dan juga kebolehan dia memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, seperti memasak, pergi ke pasar, dan lainnya. Beliau berkata sebagai berikut;
“Hadis ini menjadi dalil kebolehan mengakhirkan mandi junub dari awal waktunya dan kebolehan orang yang junub melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhannya.”
Namun, meskipun kegiatan seperti memasak, belanja, dan aktifitas semacamnya boleh dilakukan sebelum mandi junub/mandi besar diperbolehkan, jika seseorang hendak makan atau minum, maka dia dianjurkan untuk wudhu terlebih dahulu. Hal ini karena menurut para ulama, makan dan minum tanpa wudhu dalam keadaan junub hukumnya makruh.
Ini berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim dari Sayidah Aisyah, dia berkata;
“Apabila Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berada dalam kondisi junub, kemudian beliau ingin makan atau tidur, beliau berwudhu sebagaimana wudhu ketika hendak shalat.”
Wallahua’lam. (dwi)
Discussion about this post