Avesiar – Jakarta
Di tengah serangan brutal Tel Aviv terhadap wilayah kantong Palestina yang terkepung, Presiden AS Joe Biden pada hari Rabu tampaknya mempertanyakan jumlah orang yang terbunuh di Gaza oleh Israel.
Lebih dari 6.500 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, sementara 1.400 warga Israel tewas.
“Saya tidak menduga orang-orang Palestina mengatakan yang sebenarnya tentang berapa banyak orang yang terbunuh. Saya yakin orang-orang tak berdosa telah terbunuh, dan ini adalah harga dari perang yang mereka lakukan,” kata Biden kepada wartawan di Rose Garden, Gedung Putih, dikutip dari The New Arab, Kamis (26/10/2023).
“Tetapi saya tidak yakin dengan angka yang digunakan oleh orang-orang Palestina.”
Presiden juga menegaskan kembali dukungannya terhadap serangan brutal Israel di Gaza.
“Israel mempunyai hak, dan saya akan menambahkan tanggung jawab, untuk menanggapi pembantaian rakyatnya,” kata Biden, mengulangi mantra yang bergema di antara sekutu Israel di Barat.
Biden menuduh Hamas “bersembunyi di belakang” warga sipil Palestina – sebuah tuduhan yang sering diulangi oleh Israel – tetapi mengatakan Tel Aviv harus mengikuti “hukum perang.”
“Israel harus melakukan segala dayanya, meskipun sulit, untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah. Itu sulit,” katanya.
Biden juga menyerukan segera diakhirinya serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
“Itu menyiramkan bensin ke api,” katanya. “Mereka menyerang warga Palestina di tempat yang menjadi hak mereka, dan… hal ini harus dihentikan sekarang.” (ard)
Discussion about this post