Mengingat Allah di manapun dan kapanpun adalah keharusan bagi setiap Muslim. Berzikir membuat kita selalu dekat dengan-Nya.
Banyak manfaat bisa kita dapat dari memberbanyak zikir. Di antaranya, kita bisa menjalani kehidupan dengan penuh kepasrahan.
Sayangnya, ada kecenderungan di antara kita berzikir hanya dalam keadaan sulit. Kita hanya mengharap bantuan Allah agar lepas dari masalah semata.
Kita begitu sulit berzikir di kala senang. Kenikmatan yang kita dapat sering membuat lupa untuk mengingat Allah.
Padahal, sangat dianjurkan memperbanyak zikir ketika dalam keadaan senang. Mengapa demikian?
Manfaat Zikir di Kala Senang
Dikutip dari Bincang Syariah, Imam An Nawawi dalam kitabnya Al Adzkar, menjelaskan Rasulullah berpesan kepada umatnya untuk tidak hanya mengingat Allah hanya dalam keadaan susah saja. Hendaknya berzikir juga dilakukan secara istikamah dalam keadaan senang.
Manfaat memperbanyak zikir di waktu senang sangat besar. Salah satunya, zikir saat senang bisa menjadi jalan memudahkan doa terkabul ketika sedang diterpa musibah atau kesusahan.
Hal ini seperti tertuang dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah RA.
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, ” Siapa yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT ketika tertimpa kesulitan dan kesusahan, hendaknya memperbanyak doa ketika senang.”
Diinggat Allah Ketika Kita Dalam Kesulitan
Dalam hadis lain, Rasulullah mengingatkan kepada kita ketika mengingat Allahdalam keadaan senang, maka Allah akan mengingat kita sewaktu berada dalam kesempitan.
Riwayat ini merupakan pengingat agar umat Islam tidak pernah meninggalkan zikir terutama di kala senang. Kita juga diingatkan untuk tidak memohon sesuatu kepada Allah hanya dalam keadaan susah saja.
Allah sendiri juga mengingatkan hal ini dalam firman-Nya yang tertuang pada Surat Az Zumar ayat 8.
Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu.
Rasulullah sendiri adalah sosok yang rajin berzikir dalam segala keadaan. Zikir selalu mengalun dari bibir Rasulullah apapun kondisinya.
Manfaat di Balik Rutin Mengucap `La Hawla Wa La Quwwata Illa Billah`
Kalimat thayyibah ada banyak jenisnya. Tiap kalimat dibaca untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Di antara sekian banyak kalimat thayyibah, kita mungkin sering mendengar teman atay kerabat mengucapkan ” la hawla wala quwwata illa billah” . Kalimat ini kerap dibaca sebagai bentuk kepasrahan diri.
Ada yang membaca kalimat ini dalam rangkaian zikir. Ada pula yang melafalkannya ketika berhadapan dengan kesulitan saat berusaha.
Umat Islam sangat dianjurkan merutinkan membaca kalimat ini. Ada manfaat yang terkandung di baliknya.
Dikutip dari Bincang Syariah, kalimat ini diajarkan Rasulullah Muhammad SAW kepada para sahabatnya, salah satunya Hazim bin Harmalah. Hal ini tercantum dalam hadis riwayat Imam Abu Daud.
Dari Hazim bin Harmalah berkata, ” Aku lewat di dekat Nabi SAW, maka beliau berkata kepadaku, ‘Wahai Hazim, perbanyaklah mengucapkan kalimat La hawla wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim (Tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah), karena ia adalah simpanan surga’.”
Menjauhkan Kefakiran, Menghapus Kegundahan
Syeikh Nawawi Al Bantani dalam kitab Kasyifatus Saja menjelaskan manfaat di balik kalimat yang dikenal dengan hauqalah ini. Kalimat ini jika dibaca setiap hari maka selamanya tidak akan tertimpa kefakiran.
” Salah satu keistimewaan kalimat hauqalah ini adalah apa yang disebutkan di dalam Fawaidus Syarji, yaitu hadis riwayat Ibnu Abid Dunya dengan sanad tersambung hingga Rasulullah SAW bahwa ia bersabda, ‘Siapa saja yang membaca ‘La hawla wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim’ setiap hari sebanyak seratus kali, maka ia selamanya tidak akan ditimpa oleh kefakiran’.”
Masih ada keutamaan lain dari membaca kalimat ini. Salah satunya yaitu mengilangkan kesusahan dan kegundahan.
Membaca kalimat hauqalah dapat membuat hati tenang dan berpasrah diri. Segala kegundahan hilang seketika.
Ini seperti diterangkan oleh Syeikh Nawawi.
” Diriwayatkan di dalam hadis juga bahwa bila kebimbangan hinggap di hati seseorang lalu ia membaca La hawla wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim sebanyak tiga ratus kali, niscaya Allah membukakan jalan keluar baginya, maksudnya Allah mengurangi beban kesulitannya.”
(ave/dikutip dari dream.co.id)
Discussion about this post