Avesiar – Jakarta
Banyaknya informasi yang beredar di jagat media sosial tidak semuanya mengandung fakta atau kebenaran. Meskipun kita sering mendapatkan wawasan dari informasi-informasi yang bersliweran, namun banyak juga ditemukan informasi-informasi menyesatkan.
Jika kita membacanya untuk diri sendiri, mungkin dampak dari menerima informasi yang sesat hanya akan berhenti pada kita saja. Biasanya, karena bersemangat untuk menebarkan kebaikan atau infomasi yang kita rasa orang lain juga perlu tahun, kita dengan mudahnya menggunakan jari untuk menekan fitur “share” dan membagikan kepada orang lain.
Alih-alih mendapatkan pujian dan memberikan wawasan yang benar, informasi yang sesat hasil karya produsen hoaks itu malah akan menjerumuskan kita pada perkara hukum. Minimal, dianggap latah menyebar kabar palsu oleh teman atau saudara kita. Tentu saja akan membuat kita malu.
Kejadian semacam ini tidak pandang bulu. Orang dengan strata ekonomi, sosial, dan pendidikan yang tinggi pun, bisa jadi korban hoaks atau kabar palsu. Akibat enggan melakukan pengecekan terlebih dahulu dalam mencerna informasi yang diterima, bahkan jika berniat membagikannya.
Karena informasi hoaks juga banyak yang isinya seakan menguntungkan atau bahkan dianggap membantu orang lain. Sehingga dianggap akan menjadi kabar baik bagi orang lain.
Menurut wartawan kawakan yang juga dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta Ave Rosa A. Djalil, langkah awal yang mudah untuk melakukan pengecekan kebenaran setiap informasi yang beredar di media sosial sebagai berikut:
- Jika itu sebuah berita, maka “copy” judul dari berita tersebut, kemudian “paste” ke pencarian google. Google akan menampilkan secara utuh semua informasi berdasarkan judul yang ditulis. Tindakan ini akan membuat kita mengetahui secara pasti kebenaran informasi tersebut.
- Jika itu sebuah berita yang menuliskan bahwa sumber tersebut adalah situs berita terkenal dan sering disertai dengan link tertentu, maka Anda tetap harus mengecek melalui google dengan menuliskan judul atau meng-copy link yang ada ke google sebelum membuka.
- Terutama konten-konten informasi yang berkaitan dengan politik, infotainment, dan kebijakan pemerintah serta sejenisnya.
- Karena sering ditemukan pada hoaks-hoaks yang disebarkan, menuliskan nama situs tertentu yang popular dan sekilas dapat mengecohkan Anda jika tidak waspada.
Demikian tips sederhana yang dapat Anda terapkan agar tidak menjadi korban informasi hoaks. Semoga bermanfaat. (adm)
Discussion about this post