Avesiar – Jakarta
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam lamannya lmsspada.kemdikbud.go.id, dengan judul Diksi Bahasa Indonesia, berbentuk file PDF, sebagaimana dikutip, Jum’at (14/4/2023), menguraikan pengertian, fungsi, syarat ketepatan, dan kesesuaian pilihan kata atau diksi, sebagai berikut:
Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan kegiatan untuk memilih kata secara tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksud dan tujuan kepada penyimak atau pembaca baik secara lisan maupun tulisan. Ketepatan dan kesesuaian sangat penting dalam rangka mengekspersikan maksud dan tujuan.
Diksi sangat menentukan gaya bahasa. Gaya bahasa ditentukan oleh ketepatan dan kesesuaian pilihan kata. Kata, kalimat, paragraf, atau wacana menjadi efektif jika diungkapkan dengan gaya bahasa yang tepat. Gaya bahasa mempengaruhi terbentuknya suasana, kejujuran, kesopanan, kemenarikan, tingkat keresmian, atau realita.
Selain itu, pilihan dan kesesuaian kata yang didukung dengan tanda baca pula yang tepat dapa menimbulkan nada kebahasaan , yaitu sugesti yang terekspresi melalui rangkaian kata yang dsiertai penekanan mampu menghasilkan daya persuasi yang tinggi.
Pemakaian diksi yang baik akan membantu pembicara dan pendengar dalam menyelesaikan masalah, begitu pula sebaiknya, gagasan atau ide akan sulit berterima jika diksi yang digunakan salah sasaran atau tidak sesuai kontek pembicara dan pendengar.
Fungsi Diksi
1. Melambangkan ide yang diungkapkan secara verbal.
2. Membentuk wujud ungkapan gagasan yang tepat sehingga menyenangkan penyimak atau pembaca.
3. Mewujudkan komunikasi yang berterima.
4. Menciptakan atmosfir yang kondusif.
5. Menghindari dan mencegas perbedaan persepsi atau interpretasi.
6. Mencegah salah pemahaman, dan
7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
Syarat-syarat Ketepatan Pilihan Kata
1. Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim misalnya: ialah, adalah, dalam pemakaian berbeda beda. Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan definisi formal. Jika menggunakan kata ialah maka harus disertai sinonim.
Manusia ialah orang. ( benar dan cermat)
Manusia ialah makhluk yang berakal budi ( salah, tidak cermat)
Manusia adalah makhluk yang berakal budi. ( benar dan cermat)
2. Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat. Denotasi yaitu kata yang bermakna lugas dan tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi dapat menimbulkan makna yang bermacam macam , lazim digunakan dalam pergaulan, untuk tujuan estetika dan kesopanan.
3. Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaannya, misalnya : interferensi (saling mempengaruhi) dan inferensi ( kesimpulan), sarat (penuh, bunting) dan syarat (ketentuan).
4. Menggunakan kata abstrak dan konkret secara cermat, kata abstrak (konseptual, misalnya: pendidikan, wirausaha, dan pengobatan modern) dan kata konkret atau kata khusus (misalnya: mangga, sarapan, berenang)
5. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim (misalnya pria dan laki laki, saya dan aku, serta buku dan kitab) berhomofon (misalnya: bang dan bank) berhomograf (misalnya: apel (buah) dan apel (upacara), teras ( serambi), dan teras (pejabat) berhomonim ( misalnya buku (tulang) dan buku (kitab).
6. Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, misalnya: isu (dalam bahasa Indonesia berarti kabar yang tidak jelas asal usulnya, kabar angin, desas desus).
7. Menggunakan kata umum dan kata khusus secara cermat. Untuk mendapatkan pemahaman yang spesifik karangan ilmiah sebaiknya menggunakan kata khusus, misalnya: mobil (kata umum), fortuner (kata khusus).
8. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar, misalnya: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan.
9. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat, misalnya dilegalisir seharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya koordinasi.
10.Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan, pemakai kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamus, misalnya modern sering diartikan secara subjektif canggih menurut kamus modern berarti terbaru atau mutakhir; canggih berarti banyak cakap, suka mengganggu, rewel,bergaya intelektual.
Kesesuaian Kata
Syarat kesesuaian kata:
1. Menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak mencampuradukkan penggunaannya dengan kata tidak baku yang hanya digunakan dalam pergaulan. Misalnya: hakikat (baku), hakekat (tidak baku), konduite (baku), kondite (tidak baku).
2. Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat. Misalnya: kencing (kurang sopan), buang air kecil (lebih sopan), pelacur (kasar) ,tunasusila (lebih halus).
3. Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna dengan cermat. Misalnya: sesuai bagi (salah), sesuai dengan (benar), bukan hanya… melainkan juga (benar), bukan hanya… tetapi juga (salah), tidak hanya…tetapi juga (benar).
4. Menggunakan kata dengan nuansa tertentu. Misalnya: berjalan lambat, mengesot, dan merangkak; merah darah, merah hati.
5. Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan karangan ilmiah dan komunikasi non-ilmiah (surat-menyurat, diskusi umum) menggunakan kata popular. Misalnya: argumentasi (ilmiah), pembuktian (populer), psikologi (ilmiah), ilmu jiwa (populer).
6. Menghindari penggunaan ragam lisan (pergaulan) dalam bahasa tulis, misalnya tulis, bahasa kerja, (bahasa lisan), menulis, menuliskan, membaca, membacakan, bekerja, mengerjakan, dikerjakan, (bahasa tulis).
(adm)
Discussion about this post