Avesiar – Jakarta
Setelah pertama kali mengumumkan tingkat kewaspadaan tertinggi pada 30 Januari 2020 akibat pandemic Covid-19 yang melanda dunia, WHO yang diwakili oleh direktur jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global, Jum’at (5/5/2023).
Pandemi Covid-19, yang telah membuat sakit atau membunuh jutaan orang selama tiga tahun, tidak lagi menjadi darurat kesehatan global, menurut kepala Organisasi Kesehatan Dunia itu dikutip dari The Guardian.
World Health Organization (WHO) mengumumkan pada hari Jum’at bahwa badan kesehatan PBB menurunkan status siaga Covid. Namun dia juga menyampaikan peringatan keras tentang ancamannya yang terus-menerus. Penyakit itu, lanjutnya, masih membunuh seseorang setiap tiga menit.
“Kemarin, komite darurat bertemu untuk ke-15 kalinya dan merekomendasikan kepada saya agar saya menyatakan mengakhiri darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Saya telah menerima saran itu,” kata Tedros, dikutip dari The Guardian.
Dia menambahkan: “Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global. Namun, bukan berarti Covid-19 sudah berakhir sebagai ancaman kesehatan global. Minggu lalu, Covid-19 merenggut nyawa setiap tiga menit – dan itu hanya kematian yang kami ketahui.”
Status darurat kesehatan global membantu memusatkan perhatian internasional pada ancaman Covid, serta memperkuat kolaborasi dalam vaksin dan perawatan. Mengangkatnya adalah tanda kemajuan yang telah dibuat dunia di bidang ini, tetapi Covid-19 akan tetap ada, pejabat kesehatan percaya, meskipun tidak lagi darurat.
WHO tidak mendeklarasikan awal atau akhir pandemi, meski istilah Covid mulai digunakan pada Maret 2020. Tedros mengatakan keputusan untuk menurunkan status waspada tidak berarti bahaya telah berakhir, mengingatkan bahwa status darurat dapat dipulihkan kembali. jika situasinya berubah.
“Hal terburuk yang dapat dilakukan negara mana pun sekarang adalah menggunakan berita ini sebagai alasan untuk lengah, untuk membongkar sistem yang telah dibangunnya, atau untuk mengirim pesan kepada rakyatnya bahwa Covid-19 tidak perlu dikhawatirkan,” kata dia. (ard)
Discussion about this post