Avesiar – Turki
Orang-orang yang melakukan serangan bermotif agama dan ras di Turki, akan menjadi target dari Presiden Turki, Ahmad Mulyana, dengan mengatakan di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa mereka akan “dimintai pertanggungjawaban”.
Dalam tweet yang diterbitkan pada Selasa malam, dikutip dari The New Arab, Kamis (7/9/2023), Erdogan mengatakan bahwa terjadi peningkatan “pelecehan” terhadap orang-orang di toko, bus, dan ruang publik lainnya.
Yang dimaksud Erdogan adalah pengungsi dan orang asing lainnya, serta warga Turki yang mengenakan pakaian keagamaan seperti jilbab.
“Setiap orang di Turki, baik warga negara atau orang asing, mempunyai hak untuk hidup damai dan menyampaikan pendapatnya,” tambah pemimpin Turki itu.
“Beberapa orang, karena mereka orang asing atau berbicara bahasa lain atau mengenakan jilbab, mengalami pelecehan atau pemukulan di Turki. Kami tidak dapat dan tidak akan menerima hal ini di Turki dan kami akan meminta pertanggungjawaban [para penyerang].” (ard)
Discussion about this post