Avesiar – Gaza
Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan terhadap kompleks rumah sakit Gaza yang disalahkan pada Israel telah menewaskan sedikitnya 471 orang, telah memicu kemarahan dan kecaman dari seluruh dunia, dengan protes di jalan-jalan Amman, Tunis, Beirut, dan Teheran. Dilansir The New Arab, Rabu (18/10/2023).
Meskipun Pejabat Israel mengklaim bahwa serangan roket yang salah sasaran oleh kelompok Jihad Islam menyebabkan pembantaian tersebut. Warga Palestina di Gaza menuduh Israel berada di balik serangan tersebut.
Belum pernah ada roket yang diluncurkan oleh kelompok Palestina yang memiliki dampak mematikan seperti itu dan Jihad Islam menggambarkan klaim Israel sebagai “kebohongan”.
Beberapa negara serta Organisasi Kesehatan Dunia, Komite Palang Merah Internasional, badan amal medis Doctors Without Borders, PBB, dan Uni Eropa mengutuk serangan tersebut.
Di rumah sakit Al-Shifa, sejumlah jenazah terbungkus kain berlumuran darah dan bungkus plastik putih berjajar di lantai. Kerabat yang terkejut mencoba mengidentifikasi orang-orang terkasih.
Kengerian pembantaian di Rumah Sakit Ahli Arab dan reaksi cepatnya mengancam akan menggagalkan kunjungan Presiden AS Joe Biden yang berisiko tinggi ke Timur Tengah.
Pertemuan puncak empat negara di Amman dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dibatalkan.
Gedung Putih mengatakan kunjungan Biden ke Israel akan berjalan sesuai rencana.
Selama 11 hari, Israel telah melancarkan serangan sengit dan tanpa pandang bulu di wilayah padat penduduk Gaza, menewaskan hampir 3.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sebelum pembantaian pada Selasa malam.
Serangan Israel merupakan respons terhadap serangan mendadak udara, darat dan laut terhadap Israel oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan kelompok Palestina membunuh sekitar 1.400 warga Israel, sebagian besar warga sipil dan menyandera sekitar 250 orang. (ard)
Discussion about this post