Sydney
Pemerintah Australia mengeluarkan ancaman bui dan denda bagi warganya yang berada di India dan berniat untuk pulang mulai Senin (3/5). Keputusan darurat itu dibuat Jumat malam (30/4).
Ini disebut sebagai bagian dari langkah-langkah ketat untuk menghentikan pelancong dari India yang merupakan Negara terpadat keduad I dunia tersebut ke Australia. Seperti diketahui, India saat ini sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 dan kematian yang cukup tinggi.
“Hati kami tertuju kepada orang-orang India dan komunitas India-Australia kami. Teman dan keluarga mereka di Australia berada dalam risiko ekstrem. Tragisnya, banyak yang tertular Covid-19 dan banyak, sayangnya, sekarat setiap hari, ” kata kata Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt.
Pembatasan ini sendiri berlaku mulai 3 Mei dan melanggar larangan berisiko terkena hukuman sipil dan hukuman penjara hingga lima tahun. Pemerintah Australia akan mempertimbangkan kembali pembatasan pada 15 Mei.
Untuk diketahui, kumlah kematian akibat virus corona di India melewati 200.000 minggu ini. Sementara kasusnya mendekati 19 juta – hampir 8 juta sejak Februari – karena varian baru yang ganas telah dikombinasikan dengan kegiatan “penyebar super” seperti demonstrasi politik dan festival keagamaan.
Australia, yang tidak memiliki transmisi komunitas, pada Selasa memberlakukan penangguhan sementara penerbangan langsung dari India untuk mencegah varian Covid-19 yang lebih ganas memasuki negara itu.
Namun, beberapa orang Australia, termasuk pemain kriket Adam Zampa dan Kane Richardson, kembali melalui Doha.
“Pemerintah tidak mengambil keputusan ini dengan mudah. Namun, integritas kesehatan publik dan sistem karantina Australia sangat penting dilindungi dan jumlah kasus COVID-19 di fasilitas karantina dikurangi ke tingkat yang dapat dikelola,” kata Hunt. (ave/baliexpress.jawapos.com)
Discussion about this post