Avesiar – Afrika Selatan
Seruan boikot terhadap Israel “apartheid” terus berlangsung akibat pendudukannya di tanah Palestina, dan memberlakukan sistem apartheid yang brutal terhadap warga Palestina.
Dikutip dari The New Arab, Selasa (7/2/2023), Persatuan Rugby Afrika Selatan (SARU) mengumumkan pada hari Jum’at (3/2/2023), bahwa mereka telah menarik undangan ke klub Israel Tel Aviv Heat untuk berkompetisi di kompetisi lapis kedua mulai 24 Maret.
Pada hari Kamis, siaran pers dari badan nasional mengatakan Tel Aviv Heat ditambah tim dari Spanyol, Kenya, Namibia dan Zimbabwe dan enam tim Afrika Selatan akan ambil bagian.
Namun, SARU memberi tahu Tel Aviv Heat 24 jam kemudian bahwa undangan untuk mereka ambil bagian telah ditarik.
Pihak Meksiko bisa menggantikan Israel.
Presiden SARU Mark Alexander mengatakan keputusan itu diambil setelah “kami mendengarkan pendapat dari kelompok pemangku kepentingan yang penting”.
“Kami telah mengambil keputusan ini untuk menghindari kemungkinan kompetisi menjadi sumber perpecahan, terlepas dari kenyataan bahwa Israel adalah anggota penuh World Rugby dan IOC [Komite Olimpiade Internasional],” tegasnya.
Meskipun mereka berbagi hubungan diplomatik, hubungan antara Afrika Selatan dan Israel tegang, menurut departemen hubungan internasional negara Afrika itu. Afrika Selatan menjalin hubungan diplomatik dengan Palestina pada tahun 1995.
“Saat ini ada interaksi politik dan diplomatik yang terbatas antara Afrika Selatan dan Israel,” kata departemen tersebut.
“(Ini) karena sikap antagonis Israel terhadap proses perdamaian Timur Tengah dan mengabaikan hukum internasional mengenai hak-hak warga Palestina dan wilayah mereka.”
Kelompok seperti Koalisi BDS Afrika Selatan sangat marah setelah SARU mengundang tim “apartheid” Israel, meminta mereka untuk menarik undangan tersebut.
“Sangat tidak masuk akal bahwa organisasi rugby Afrika Selatan pasca-apartheid memilih untuk mengundang tim dari negara kolonial pemukim yang terus menduduki tanah Palestina, dan menegakkan sistem apartheid yang brutal terhadap warga Palestina,” kata Koalisi BDS Afrika Selatan pada pernyataan sebelumnya.
Mereka berafiliasi dengan gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi yang dipimpin Palestina.
Setidaknya 35 warga Palestina telah tewas sejak awal tahun ini saja oleh pasukan Israel.
Israel terus melakukan kekerasan dan penindasan terhadap warga Palestina terutama yang tinggal di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (ard)
Discussion about this post