Avesiar – Jakarta
Peringatan akan bahaya bagi pengelola zakat yang tidak amanah ditegaskan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Habib Ali Hasan Bahar,di Jakarta, Rabu (15/2/2023), saat Halaqah Mingguan Infokom MUI bertajuk “Kenali Ciri Pengelolaan Zakat-Infaq terpercaya: Literasi Jelang “Bulan Sedekah”.
Wasekjen MUI yang juga Ketua Lembaga Amil Zakat Nahdlatul Ulama (LAZISNU) pada kesempatan tersebut, dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia, Kamis (16/2/2023), menyampaikan adanya tangan-tangan jahil pengelola zakat.
Ia menerangkan bahwa para pengelola zakat nakal itu seakan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Habib Ali pun mengutip perkataan al-Mutanabbi:
“Musibah bagi suatu kaum, itu terdapat faedah/manfaat bagi kaum yang lain”
Maksudnya, jika suatu kaum mengalami musibah, maka kaum lain dapat mengambil hikmah dari musibah tersebut.
Habib Ali mengingatkan jangan sampai perkataan al-Mutanabbi ini berkonotasi negatif, yang dimaksudkan manfaat di situ berupa keuntungan komersil bagi pribadi.
“Jangan sampai terjadi yang bermakna negatif,” tegasnya.
Kemudian Habib Ali mengisahkan pengalamannya pernah menemukan adanya penyelewengan dana bantuan.
“Kampanyenya untuk Palestina (tapi ternyata) disampaikan untuk pengungsi di Syria yang ada di Turki yang mendapatkan dana dari PBB,” jelasnya, dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia.
Untuk itu, Habib Ali mengajak seluruh elemen masyarakat agar benar-benar berhati-hati dan bersikap kritis sebelum menyerahkan dana bantuan bagi mereka yang membutuhkan lewat lembaga pengelola tertentu.
“Jangan sampai yang diniatkan untuk membantu mereka yang sangat membutuhkan lalu jatuh ke tangan mereka yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya. (adm)
Discussion about this post