Avesiar – Jakarta
Kesombongan Israel menghadapi tekanan internasional yang semakin besar atas pembunuhan warga sipil di Gaza pada hari ke-100, dinyatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan sumpah “tidak ada yang akan menghentikan kami”.
Dikutip dari The New Arab, Ahad (14/1/2024), konflik tersebut telah menciptakan krisis kemanusiaan yang mengerikan bagi 2,4 juta orang di Gaza, PBB dan kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan memperingatkan, dan membuat sebagian besar wilayah pesisir menjadi puing-puing.
Kantor media pemerintah Gaza mengatakan pada hari Minggu bahwa “lebih dari 100 orang menjadi martir dalam serangan tadi malam hingga pukul 6:00 pagi di seluruh wilayah Jalur Gaza”.
Hamas juga menyandera sekitar 250 sandera, 132 di antaranya menurut Israel masih berada di Gaza, termasuk setidaknya 25 orang yang diyakini tewas akibat tembakan Israel.
Israel melancarkan kampanye militer tanpa henti yang telah menewaskan sedikitnya 23.843 orang di wilayah Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Setelah Mahkamah Internasional di Den Haag mendengarkan argumen yang menuduh Israel melanggar Konvensi Genosida PBB, Netanyahu bersikeras bahwa Israel akan “melanjutkan sampai kemenangan”. “Tidak ada yang akan menghentikan kami – tidak Den Haag, tidak Poros Kejahatan dan tidak ada orang lain,” katanya pada konferensi pers yang disiarkan televisi pada hari Sabtu, merujuk pada kelompok “poros perlawanan” yang berpihak pada Iran di Lebanon, Suriah, Irak. dan Yaman.
Discussion about this post