KAMU KUAT – Jakarta
Suasana hati atau mood seseorang bisa naik dan turun sesuai dengan kondisi. Jika kamu pernah sedang mendengarkan lagu tiba-tiba jadi ikutan sedih, atau sebaliknya ketika mengerjakan tugas sambil dengerin musik jadi lebih semangat, artinya musik seakan mengubah mood kamu.
Terkadang, musik lebih dari sekadar suara-suara indah, tapi bisa menjadi ekspresi diri dan cerminan suasana hati. Baik saat merasa bahagia, sedih, atau butuh semangat, musik selalu hadir untuk menyelaraskan emosi. Tapi bagaimana sebenarnya musik bisa begitu berpengaruh pada mood kita?
Musik, dikutip dari Wikipedia, adalah nada atau bunyi yang disusun demikian rupa sehingga mengandung ritme, lagu, dan keharmonisan.
Sedangkan mood dalam psikologi, mood atau suasana hati adalah keadaan afektif. Berbeda dengan emosi atau perasaan, suasana hati kurang spesifik, kurang intens, dan kecil kemungkinannya terprovokasi atau dipicu oleh stimulus atau peristiwa tertentu. Suasana hati biasanya digambarkan memiliki valensi positif atau negatif. Dengan kata lain, orang biasanya berbicara tentang suasana hati yang baik atau suasana hati yang buruk.
Beberapa sahabat kanal remaja KAMU KUAT! punya pendapat masing-masing soal pengaruh musik terhadap suasana hati. Simak ya!
Citra, semester 7, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)

“Ketika mendengarkan musik saya terkadang termotivasi. Apalagi lagu-lagu bertema tentang masa depan yang bikin lebih semangat buat mencapai tujuan. Biasanya lagu-lagunya Tulus sih yang suka aku dengerin. Kadang kalau yang up-beat jadi lebih ceria dan semangat. Sedangkan musik yang mellow itu jadi ikutan mellow juga, karena terbawa suasana. Soalnya kan menghayati kalau nyanyi. Sedangkan lagu mellow aku hindari pas lagi kesel, karena nanti bisa tiba-tiba nangis. Mungkin karena ikutan terbawa suasana emosi,” terang Citra, mahasiswa semester 7, diPoliteknik Negeri Jakarta, kepada kanal KAMU KUAT!, Ahad (22/12/2024).
Ia mengatakan bahwa mendengarkan musik bersama teman-teman lebih menyenangkan, daripada sendirian. Karena menurutnya, vibes-nya beda jadi lebih happy. Setiap Citra meraa lelah dengan perkuliahan, ia akan nonton konser bareng untuk healing.
Ronald, siswa kelas 11 RPL, SMK Letris Indonesia 2 Tangerang Selatan

Kata Ronald, genre musik yang ia sukai yaitu genre pop atay jazz. Kalau dengar lagu genre pop, biasanya bisa membuat santai dan naikin mood. Kadang liriknya juga mengandung makna atau arti yang bagus.
“Kalau lagu jazz biasanya lebih suka dengerin kalau lagi capek dan bikin suasana lebih calm sih. Pernah mood-ku berubah drastis ketika dengeri lagu Juicy luicy. Biasanya aku dengerin pas lagi ada masalah atau pusing mikirin mata pelajaran yang susah,” ujar Ronald.
Jika orang orang biasa mendengarkan lagu sedih saat suasana hati down, Ronald malah sebaiknya. “Kalau lagi galau aku dengerin lagu Happy, karena lirik lebih bisa mengartikan sesuatu hal dan mewakilkan perasaan yang sedang dialami. Aku biasanya juga dengerin musik saat sedang sendirian atau bermain game karena biar ngga terlalu sepi dan lebih semangat,” bebernya.
Barnes Adrian Falah, semester 7 Sastra Inggris, Universitas Pamulang.

Sedangkan Barnes mengatakan, genre musik favoritnya saat ini adalah pop, lebih tepatnya pop ballad.
Setiap ia mendengar lagu genre pop ballad, seakan lagunya menyampaikan pesan langsung kepadanya, baik perasaan senang atau sedih dari lagu itu.
“Musik berpengaruh pada mood remaja. Menurut saya sih betul. Karena saya pernah mengalaminya, bahkan cukup sering. Untuk sekarang aku lagi suka denger Sam Smith di album The Thrill of It All yang judul lagunya burning, karena melodi dan liriknya terasa sangat sentimental buat aku pribadi,” ujarnya.
Barnes mengakui lebih suka mendenger musik yang sesuai mood dia. Bahkan bisa diputar berulang kali di waktu yang sama jika ia sangat ingin mendengar dan merasakan rasa dari lagu tersebut.
“Aku pilih musik yang terdengar melankolis. Karena dengan mendengarkan musik itu bisa menjadi stress release bagiku. Jika pertanyaannya lirik lebih mempengaruhi mood jawabannya tidak. Karena melodi dan lirik berada di level yang sama. Yang jadi pembeda menurutku, cara pendekatan penyampaian arti dari lirik dan melodi yang terasa berbeda,” terangnya.
Dwiki Dharmawan, Musisi Senior Terkemuka Indonesia dan Pengajar

Sedangkan menurut pandangan musisi senior terkenal tanah air Dwiki Dharmawan, ketika mendengarkan musik, otak merespons berbagai elemen seperti bunyi, melodi, ritme, dan dynamic dengan cara yang kompleks.
“Elemen-elemen ini merangsang sistem limbik, yaitu bagian otak yang berperan penting dalam mengatur emosi. Proses ini menghasilkan pelepasan yang menciptakan rasa yang timbul apakah itu bahagia dan puas. Itulah MOOD,” terang pentolan grup musik legendaris Krakatau Reunion itu.
Musisi yang juga dikenal luas melalui lagu “Gemilang” bersama Mira Lesmana, “Dengan Menyebut Nama Allah” bersama Ags. Arya Dipayana, dan karyanya bersama Eddy D. Iskandar, “Melangkah di Atas Awan”, itu mengatakan juga sebagai contoh, musik dengan tempo lambat dapat menenangkan sistem saraf dan mengurangi ketegangan, sedangkan musik bertempo cepat dapat membangkitkan energi dan semangat.
Danny “Boeng” Ardiansyah, Owner dari BJ music.

“Musik itu kan seperti trend atau fashion, jadi setiap jenis musik masing-masing punya peminatnya sendiri. Dalam hal untuk meningkatkan mood saya pikir semua genre bisa berpengaruh. Hal ini di mungkinkan karena hal-hal atau kondisi penikmat musik itu sendiri bisa dikatakan tergantung psikologis atau kondisi pendengar itu sendiri. Contoh genre kan ada pop, ada jazz, ada rock dan lain-lain. Nah masing masing itu ada pasarnya atau penikmatnya. Namun ada momen tertentu yang pada akhirnya bisa beradaptasi dengan mood,” ujar Founder dari BJ management dan founder dari komunitas guitar @bedahguitarcommunity.
Dia menambahkan, jika misalnya orang suka jazz yang berkarakter lembut, namun bisa jadi pada momen tertentu bisa ke musik agak keras semacam musik rock. Hal itu bisa dimungkinkan karena ada beberapa momen dari penikmat yang sedang off day sehingga musik tersebut masuk saat momen itu. Begitupun halnya kayak musik dangdut dan yang lainnya.
“Semua berkaitan dengan momen. Namun, jika kita bisa ambil secara umumnya, mungkin genre musik yang paling efektif itu ada genre musik pop. Karena memungkikan relate dengan segala situasi. Pelajaran musik membantu siswa memahami hubungan antara musik dan emosi, emosi setiap anak kan berbeda-beda, jadi musik ini berperan aktif untuk bisa membuat emosi anak ke arah yang positif.
Jadi belajar musik atau hanya mendengarkan musik, lanjutnya, sudah cukup untuk bisa keluar dari mood yang negatif.
Nah, musik bagi sebagian orang adalah hiburan yang mampu menemani aktifitas, baik di saat senang maupun sedih, Guys. Mungkin dengan memilih lagu yang tepat, kamu bisa menciptakan suasana hati yang lebih positif dan penuh semangat. (Resty)
Discussion about this post