Avesiar – Jakarta
Telegram mengumumkan dalam sebuah posting blog, dikutip dari Engadget, Kamis (2/1/2025), bahwa mereka memperkenalkan sistem verifikasi akun pihak ketiga baru sebagai bagian dari pembaruan aplikasi terbarunya.
Sistem tersebut adalah untuk memungkinkan tokoh masyarakat atau perusahaan yang telah diverifikasi oleh Telegram untuk memverifikasi orang lain, misalnya karyawan dalam organisasi. “Platform terdesentralisasi untuk verifikasi tambahan ini akan membantu mencegah penipuan dan mengurangi misinformasi — dengan solusi proaktif unik yang menetapkan standar keamanan baru untuk platform sosial,” tulis Telegram.
Teknisnya, setelah memiliki bot resmi yang diverifikasi oleh Telegram, individu atau kelompok baru akan dapat memverifikasi orang lain. Setelah itu, mereka dapat mengajukan permohonan untuk menjadi verifikator pihak ketiga di Telegram. Tidak hanya itu, mereka juga diharuskan memiliki ikon unik (sederhana dan minimalis dalam warna solid) yang akan muncul di sebelah nama akun yang mereka verifikasi.
Dengan cara ini, setiap akun yang diverifikasi akan memiliki logo tersebut di sebelah nama mereka, dan membuka profil mereka akan menunjukkan penjelasan terperinci tentang status tersebut dan artinya. Perusahaan menekankan bahwa jenis verifikasi ini “sepenuhnya terpisah” dari verifikasi internalnya, dan memberikan rincian lebih lanjut dalam sebuah panduan.
Aplikasi ini juga memperkenalkan filter pencarian baru yang memungkinkan Anda menyaring daftar hasil hanya dari obrolan pribadi, obrolan grup, atau saluran. Telegram juga menambahkan emoji khusus untuk nama folder, reaksi untuk pesan layanan, dan kemampuan untuk meningkatkan hadiah menjadi NFT. (ard)
Discussion about this post