• Nasional & Opini
    • Politik
    • Hukum
    • Sosial
    • Budaya
    • HanKam
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Edukasi
    • Opini
    • English Version
  • World
    • Economy
    • Politic
    • Law
    • Culture
    • Islam
    • Freedom for Palestine
    • Umra & Hajj
    • Tourism
  • Ekonomi
    • Bisnis & Wirausaha
    • Common
    • Islami
    • Property
    • CSR
  • Nusantara
    • Metro
    • Urban
    • Guru Kita
    • Prestasi
    • Profil Perubahan
    • Wisata
  • Healtech
    • Hidup Sehat
    • Riset
    • Teknologi
    • Gadget
  • Auto-Sport & Hobby
    • Aneka Olah Raga
    • Sepeda
    • Golf
    • Auto
    • Fauna & Flora Care
  • Change
    • Motivasi
    • Entrepreneurship
    • Citizen
    • Pensiun Sehat
  • Syar’i
    • Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
    • Muslim Fashion
    • Harmoni Keluarga
    • Griya Harmoni
    • Psikologi
    • Masjid & Activity
  • People & Activity
    • Figure
    • Community
    • Society
    • Social
    • Event
  • KAMU KUAT
  • Youth
    • Smart Teens
    • Students
    • School Story
    • Campuss Story
    • Millennial
  • Kuliner
    • Resto
    • Kaki Lima
    • Resep
  • Cit-Jour
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home KAMU KUAT

Apa yang Kamu Ketahui Tentang Palestina-Gaza dan Penderitaan Anak-anak di Sana?

by Ave Rosa
17 April 2025 | 23:56 WIB
in KAMU KUAT
Reading Time: 6 mins read
A A
Apa yang Kamu Ketahui Tentang Palestina-Gaza dan Penderitaan Anak-anak di Sana?

Ilustrasi. Foto: ist & Pexels. Kolase: Avesiar.com

KAMU KUAT – Jakarta

Derasnya arus informasi dan hiruk-pikuk kehidupan remaja masa kini, membuat sering kali isu-isu kemanusiaan terasa begitu jauh dari jangkauan kita. Namun, bagaimana jika yang kita bicarakan bukan sekadar berita luar negeri, melainkan kehidupan anak-anak yang tak seberuntung kita.

Mereka adalah anak-anak di Gaza-Palestina yang hidup dalam bayang-bayang konflik, di tanah yang terus dijajah, kelaparan, kematian, dan di tengah kondisi yang menguji batas kemanusiaan, Palestina, khususnya Gaza, bukan sekadar nama di peta, tapi menjadi simbol penderitaan dan keteguhan hati.

Isu Palestina bukan hanya urusan politik global, tapi juga soal rasa kemanusiaan dan kepedulian. Melalui sudut pandangnya, kita diajak melihat Gaza bukan hanya sebagai wilayah konflik, tetapi juga sebagai tempat anak-anak kecil hingga remaja sedang berjuang mempertahankan hidup dalam hujan bom dan kelaparan, kehilangan keluarga, dan bermimpi di tengah reruntuhan.

Artikel kanal remaja KAMU KUAT! Avesiar.com, ini adalah suara remaja suara yang jujur, hangat, dan penuh harapan untuk saudara-saudara kita di Palestina.

Afif Abdul Razak Mbata, mahasiswa semester 5, Universitas Terbuka

Afif Abdul Razak Mbata, mahasiswa semester 5, Universitas Terbuka. Foto: istimewa

Afif menyampaikan keprihatinannya dengan tulus. Menurutnya, kondisi di Gaza saat ini sangat memprihatinkan akibat genosida yang dilakukan oleh Israel, yang ia sebut sebagai tindakan tidak berperikemanusiaan. Ia juga menyoroti sulitnya akses bantuan kemanusiaan yang sering dihadang dan diblokir.

Yang paling menyentuh bagi Afif adalah kondisi anak-anak di Gaza. “Banyak sekali yang kehilangan orang tua dan kerabat terdekatnya,” katanya. Di usia yang seharusnya dipenuhi kasih sayang, anak-anak itu justru tumbuh di tengah rasa takut, kehilangan, dan penderitaan. “Saya hanya bisa mendoakan semoga mereka diberi kesabaran dan diterima di sisi Allah,” ucapnya penuh haru.

Bacaan Terkait :

Keren, Aktivis Australia Grace Tame Tidak Peduli Dicopot oleh Nike Sebagai Dutanya Akibat Postingannya yang pro-Palestina

Kreator Konten Anak-anak di YouTube Asal AS Mendesak Pemimpin Dunia Hentikan Israel Membuat Bayi-bayi Gaza Kelaparan

Warga Israel Minta Pembantaian di Gaza Dihentikan, Netanyahu Nekat Menolak

Tentara Rabbi Israel Resmi Dituntut ke ICC oleh HRF Atas Kejahatan Perang di Gaza

Turki Berambisi Memulihkan Pengaruh Era Ottoman Menyikapi Genosida Gaza dan Suriah, Israel Mulai Khawatir

Penderitaan Wanita di Gaza Semakin Bertambah dengan Tidak Adanya Lagi Privasi Kewanitaan

Umumkan Kematian 800 Tentaranya, Israel Jadikan Alasan untuk Terus Membunuh Penduduk Gaza

Load More

Afif juga menyoroti dampak jangka panjang dari konflik ini terhadap mental anak-anak Palestina. Ia khawatir bahwa trauma yang mereka alami akan menghancurkan masa depan mereka, terlebih saat melihat bangunan sekolah yang rata dengan tanah, dan anak-anak yang terus mengungsi.

Sebagai bentuk kepedulian, Afif aktif berdonasi lewat platform seperti Kitabisa, terutama saat ada rezeki lebih. Ia juga mengapresiasi suara dari berbagai pihak dunia, mulai dari konferensi PBB, musisi, hingga atlet sepak bola, yang menyuarakan solidaritas untuk Palestina.

Ia percaya bahwa meskipun aksi seperti boikot produk-produk pendukung Israel terlihat kecil, namun tetap punya dampak yang besar. “Berita terakhir yang saya lihat, itu berpengaruh,” katanya.

Pesan Afif untuk anak-anak Palestina sangat menyentuh :

“Tetap semangat. Kalian tidak pernah sendirian. Di sini, kami semua mendoakan dan mendukung kalian.”

Ia juga menyampaikan semangat kepada remaja Indonesia yang terlibat dalam bantuan kemanusiaan : “Semoga niat baik kalian selalu dilancarkan dan berada dalam lindungan Allah SWT.” Lewat suara Afif, kita belajar bahwa peduli bukan soal seberapa besar aksi kita, tapi seberapa dalam hati kita ikut merasakan. Dari doa, donasi, hingga suara solidaritas di media sosial, semua bisa menjadi cahaya kecil di tengah gelapnya penderitaan Gaza.

Choerunnisa, siswi kelas 12, SMK I Asy-Syuhada

Choerunnisa, siswi kelas 12, SMK I Asy-Syuhada. Foto: istimewa

Menurut Choerunnisa, siswi kelas 12 AKL 1 dari SMK I Asy-Syuhada. Palestina adalah gambaran nyata dari penderitaan, perjuangan, dan ketidakadilan yang masih berlangsung di dunia ini.

“Yang langsung terlintas itu penderitaan, perjuangan, dan ketidakadilan. Anak-anak kehilangan keluarga, kota hancur karena serangan, tapi mereka tetap bertahan di tengah tekanan luar biasa,” ungkapnya. Namun, di balik semua kesedihan itu, ia juga melihat harapan. “Ada kekuatan dan solidaritas yang nggak pernah padam. Dunia semakin sadar dan bersuara.”

Anak-anak Gaza dan Kata “Kehilangan”

Ketika ditanya soal kehidupan anak-anak Gaza, Choerunnisa hanya bisa menggambarkannya dengan satu kata: kehilangan. Bukan hanya kehilangan tempat tinggal atau sekolah, tetapi juga kehilangan rasa aman, kesempatan belajar, dan bahkan masa depan yang layak.

“Anak-anak Gaza hidup dalam kondisi yang sangat berat, tanpa keamanan, tanpa akses pendidikan yang layak, sering kekurangan makanan, air bersih, dan perawatan medis,” jelasnya. “Konflik ini mencuri masa depan mereka. Mereka tumbuh dengan trauma, ketakutan, dan luka psikologis.”

Sebagai remaja, mungkin kita merasa tak berdaya. Tapi menurut Choerunnisa, ada banyak hal kecil yang bisa dilakukan, asal dilakukan dengan konsisten dan penuh kepedulian. “Edukasi diri dan orang sekitar soal konflik ini. Aktif di media sosial untuk menyuarakan keadilan. Ikut kampanye damai, petisi, atau gerakan solidaritas. Dukung brand yang etis, dan kalau bisa, ikut kegiatan kemanusiaan,” katanya.

Menurutnya, suara remaja Indonesia sangat penting dalam membentuk opini publik dan menekan pemerintah maupun komunitas internasional untuk lebih peduli.

Choerunnisa pun punya pesan tulus jika suatu saat suaranya bisa terdengar oleh anak-anak Palestina. “Kalian tidak sendirian. Kami di sini melihat kalian, mendengar kalian, dan berdoa untuk kalian. Kalian kuat, kalian luar biasa. Semoga hari damai segera datang.”

Dan untuk sesama remaja di Indonesia, ia mengingatkan: “Jangan pernah anggap kepedulian itu kecil. Sekecil apa pun aksi kita, selama itu tulus dan konsisten, bisa jadi bagian dari perubahan besar. Jangan cuek, karena ketidakpedulian itu juga bentuk dukungan terhadap ketidakadilan. Jadilah generasi yang sadar, peduli, dan berani bersuara.” tutup Choerunnisa

Muhammad Daffie, siswa kelas 12, SMK Al Amanah

Muhammad Daffie, siswa kelas 12, SMK Al Amanah. Foto: istimewa

Salah satu remaja yang menyuarakan empati datang dari Muhammad Daffie, siswa kelas 12 di SMK Al Amanah. Meski tidak selalu mengikuti berita secara mendalam, Daffie menunjukkan kepedulian yang besar terhadap kondisi saudara-saudara kita di Palestina dan Gaza. “Sebenernya saya tertarik membahas tentang Palestina, tapi saya juga kurang baca beritanya,” ungkap Daffie jujur.

Ia mengetahui kondisi Palestina dan Gaza dari berita TV yang lewat serta unggahan di media sosial. Dari informasi yang ia tangkap, serangan yang dilakukan Israel telah menyebabkan banyak korban, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.

“Kehidupan di Gaza sangat hancur, banyak bangunan yang rusak, dan anak-anak di sana tidak bisa sekolah atau menjalani kehidupan dengan tenang,” tuturnya. Bayangan kehidupan anak-anak Palestina yang penuh ketakutan dan kehilangan sangat membekas di benaknya. “Perasaan mereka pasti sedih dan takut,” tambahnya.

Sebagai remaja, Daffie merasa perlu berbuat sesuatu. Salah satu bentuk kepedulian yang ia sarankan adalah “Karena anak-anak remaja sekarang lebih sering lihat sosmed daripada berita,” katanya. Ia juga menyebutkan bahwa donasi dan aksi boikot produk Israel bisa menjadi langkah konkret untuk membantu, walaupun tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah besar yang ada.

Daffie mengakui bahwa informasi tentang Palestina perlu digali lebih dalam. Ia menyarankan remaja untuk mengikuti forum-forum yang meng-update kondisi Palestina agar bisa lebih paham situasinya. Ia juga mengingatkan bahwa sebagai remaja Indonesia, kita patut bersyukur karena bisa sekolah dan hidup damai.

Menurut dia, dari rasa syukur itu, lahirlah rasa empati yang seharusnya mendorong kita untuk lebih peduli. “Walaupun kita sibuk dengan sekolah dan aktivitas lain, jangan lupa peduli dengan keadaan sekitar, termasuk Palestina. Luangkan waktu untuk tahu dan peduli,” tutupnya penuh makna.

Kepedulian kepada Gaza-Palestina itu tidak harus besar. Bahkan dari sebuah rasa empati dan tindakan sederhana seperti menyebarkan informasi dan berdonasi, kita sudah menjadi bagian dari perjuangan kemanusiaan. Sebab, peduli itu bukan soal seberapa besar yang kita lakukan, tapi seberapa tulus kita ikut merasakan. (Resty)

Tags: Genosida di GazaPalestina-GazaPenderitaan Anak-anak Gaza
ShareTweetSendShare
Previous Post

Deretan Manfaat Berwudhu dari Sisi Ibadah dan Kesehatan

Next Post

Cara Bijak Menyiasati Agar Keuangan Terkendali Saat Tanggal Tua

Mungkin Anda Juga Suka :

Cek Kesehatan Mental Remaja yang Memengaruhi Kematangan Emosional dan Cara Berpikir

Cek Kesehatan Mental Remaja yang Memengaruhi Kematangan Emosional dan Cara Berpikir

16 Juni 2025

...

Siapa Penemu Algoritma yang Menjadi Dasar Penciptaan Komputer dan Apa yang Kamu Ketahui?

Siapa Penemu Algoritma yang Menjadi Dasar Penciptaan Komputer dan Apa yang Kamu Ketahui?

13 Juni 2025

...

Dosa Berzina, Apa yang Kamu Ketahui dalam Agama Islam?

Dosa Berzina, Apa yang Kamu Ketahui dalam Agama Islam?

12 Juni 2025

...

Apa yang Kamu Ketahui Tentang Integritas?

Apa yang Kamu Ketahui Tentang Integritas?

11 Juni 2025

...

Cara Kamu Berterima Kasih Kepada Allah SWT dan Orang Tuamu

Cara Kamu Berterima Kasih Kepada Allah SWT dan Orang Tuamu

10 Juni 2025

...

Load More
Next Post
Cara Bijak Menyiasati Agar Keuangan Terkendali Saat Tanggal Tua

Cara Bijak Menyiasati Agar Keuangan Terkendali Saat Tanggal Tua

Studi Pengobatan Kanker Diterbitkan Lagi, Ganja Medis Berpotensi Melawan Kanker

Studi Pengobatan Kanker Diterbitkan Lagi, Ganja Medis Berpotensi Melawan Kanker

Discussion about this post

TERKINI

Data Radar Mengungkap Rudal Iran Secara Langsung Menyerang Lima Fasilitas Militer Israel Selama Perang 12 Hari

6 Juli 2025

Mengerikannya Banjir di Texas, Puluhan Orang Tewas Akibat Ketinggian Sungai Naik Hingga 7,9 Meter Kurang dari 1 Jam

5 Juli 2025

Membangun Keluarga Kompak Harmonis dan Bijaksana Menghadapi Masalah Keluarga, Sebuah Panduan Islami

5 Juli 2025

Menyediakan Lapangan Pekerjaan dan Mendiversifikasi Perekonomian, Maroko Coba Andalkan Industri Video Game

4 Juli 2025

Disambut Hangat Para Jemaah Indonesia, Presiden Prabowo Umroh di Sela Kunjungan Kenegaraan ke Arab Saudi

4 Juli 2025

Astaghfirullah, Israel Menculik dan Memenjarakan 1 Juta Warga Palestina Sejak 1967 Menurut Laporan American Muslims for Palestine

3 Juli 2025

Wajibnya Berbakti Kepada Kedua Orang Tua dan Keistimewaannya

3 Juli 2025

Direktur Rumah Sakit Indonesia Dr Marwan dan Keluarganya di Gaza Terbunuh Akibat Serangan Bom Israel

2 Juli 2025

Tiga Jemaah Haji yang Hilang Masih Dicari, Disebut Punya Riwayat Demensia

2 Juli 2025

Presiden Prabowo di HUT ke-79 Bhayangkara: Polri Harus Tetap Tangguh, Bersih, dan Berpihak kepada Rakyat

1 Juli 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© 2017 Avesiar.com - All Rights Reserved

  • Nasional & Opini
    • Politik
    • Hukum
    • Sosial
    • Budaya
    • HanKam
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Edukasi
    • Opini
    • English Version
  • World
    • Economy
    • Politic
    • Law
    • Culture
    • Islam
    • Freedom for Palestine
    • Umra & Hajj
    • Tourism
  • Ekonomi
    • Bisnis & Wirausaha
    • Common
    • Islami
    • Property
    • CSR
  • Nusantara
    • Metro
    • Urban
    • Guru Kita
    • Prestasi
    • Profil Perubahan
    • Wisata
  • Healtech
    • Hidup Sehat
    • Riset
    • Teknologi
    • Gadget
  • Auto-Sport & Hobby
    • Aneka Olah Raga
    • Sepeda
    • Golf
    • Auto
    • Fauna & Flora Care
  • Change
    • Motivasi
    • Entrepreneurship
    • Citizen
    • Pensiun Sehat
  • Syar’i
    • Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
    • Muslim Fashion
    • Harmoni Keluarga
    • Griya Harmoni
    • Psikologi
    • Masjid & Activity
  • People & Activity
    • Figure
    • Community
    • Society
    • Social
    • Event
  • KAMU KUAT
  • Youth
    • Smart Teens
    • Students
    • School Story
    • Campuss Story
    • Millennial
  • Kuliner
    • Resto
    • Kaki Lima
    • Resep
  • Cit-Jour