Avesiar – Jakarta
Unggahan foto Trump hasil AI yang digambarkan sebagai seorang Paus di media sosial miliknya Truth Social dan akun resmi Gedung Putih X, dikutip dari The Guardian, Ahad (4/5/2025), telah mengundang kecaman beberapa pihak.
Trump dituduh mengejek pemilihan pemimpin baru gereja Katolik konklaf dan membuat pihak Vatikan heran karena mereka masih dalam masa berkabung resmi selama sembilan hari setelah pemakaman Paus Fransiskus pada 26 April kemarin.
Unggahan foto Trump laksana Paus itu muncul bersamaan dengan berkumpulnya para kardinal dari seluruh dunia di Roma sebelum konklaf, proses pemilihan rahasia untuk memilih pemimpin baru gereja Katolik yang beranggotakan 1,4 miliar orang, dan beberapa hari setelah Trump bercanda bahwa ia “ingin menjadi paus”.
Ketika diminta menanggapi kritik tersebut, sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan Trump telah “menjadi pejuang setia bagi umat Katolik dan kebebasan beragama”.
Ia yang bukan seorang Katolik dan tidak menghadiri gereja secara teratur, telah menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma delapan hari lalu. (ard)
Discussion about this post