Avesiar – Jakarta
Cuaca ekstrem dunia termasuk Indonesia saat ini menjadi topik webinar International 2023 berjudul “Komunikasi, Lifestyle & Climate Change” yang diselenggarakan mahasiswa kelas event manajemen, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Sabtu (27/5/2023). Acara tersebut dibuka oleh wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerja sama Dr Ariani Kusumo M. Ds Cs.
“Ini merupakan bukti bahwa mahasiswa memiliki kepekaan terhadap kondisi lingkungan dan terlibat dalam upaya mengkomunikasikan green lifestyle,” ujarnya dalam sambutan.
Pembicara yang dihadirkan yaitu, UN Headquarters New York Dr Poorti Sapatnekar, Senior specialist Gulbali Institute Research Australia Dr Tony Mcdonald, Prof Margareta Rahayuningsih M.Si dari Unnes, dan Eka Perwitasari Md.
Dr Poorti mengemukakan bahwa perubahan iklim merupakan suatu hal yang sangat mengerikan dan merupakan akibat dari perilaku manusia.
“Banyak perilaku manusia yang menyebabkan perubahan iklim global semakin buruk. Cuaca panas yang ekstrim adalah satunya. Maka seharusnya manusia bertanggung jawab untuk memperbaiki kondisi tersebut,” terang wanita yang bekerja sebagai Sustainable Development officer for Climate, environment and Food systems itu.
Senada, Profesor Margareta Rahayuningsih menyampaikan pentingnya merubah kebiasaan buruk manusia untuk mencegah kerusakan lingkungan. “Green lifestyle merupakan salah satu solusi untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Misalnya mengurangi suhu Air conditioning (AC) di ruangan,” kata Profesor Unnes tersebut.
Menurut Dr Tony Mcdonald, banyak pihak yang perlu dilibatkan dalam upaya melindungi lingkungan. Peran pemerintah, stakeholders, dan komunitas tentu sangat penting.
Sementara itu Eka Perwitasari M.Ed mengulas komunitas Pandawa yang memanfaatkan media sosial Instagram untuk mengkomunikasikan aksi nyata generasi muda mempersuasi masyarakat agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Webinar yang dihadiri oleh peserta dari Australia, Filipina, Malaysia, Solomon Island, Timor Leste dan Indonesia tersebut berlangsung 2 jam dengan peserta tak kurang dari 689 peserta. (put/srv)
Discussion about this post