Avesiar – Malaysia
Kebiadaban dan kekejaman tentara Israel membantai warga Palestina dikutuk mayoritas bangsa-bangsa di dunia. Bisnis dan perusahaan yang mendukung kekejaman tersebut mendapat seruan boikot di banyak negara.
Produk makanan siap saji terkenal, McDonald’s Malaysia, dilansir The New Arab, Sabtu (30/12/2023), telah menggugat kelompok pro-Palestina sebesar 1,3 juta dolar atas seruannya untuk memboikot perusahaan yang diduga mendukung Israel.
Melalui pernyataan pada hari Jum’at (29/12/2023), rantai makanan cepat saji tersebut mengatakan bahwa gugatan perdata terhadap BDS Malaysia bertujuan untuk melindungi “hak dan kepentingan kami sesuai dengan hukum”.
Perusahaan makanan yang identik dengan produk burgernya itu mengatakan pihaknya “tidak mendukung atau memaafkan konflik yang terjadi di Timur Tengah saat ini”.
“Meskipun kami memahami dan menghormati bahwa tindakan boikot adalah keputusan individu, kami percaya bahwa tindakan tersebut harus didasarkan pada fakta dan bukan tuduhan palsu,” kata McDonald’s.
McDonald’s telah meminta ganti rugi sebesar enam juta ringgit atas dugaan pencemaran nama baik, menurut salinan dokumen hukum yang dilihat oleh AFP.
Sedangkan dalam sebuah postingan di platform media sosial X pada hari Jum’at (29/12/2023), BDS Malaysia mengatakan “kami dengan tegas menyangkal” dugaan pencemaran nama baik.
BDS Malaysia adalah bagian dari gerakan global Boikot, Divestasi, Sanksi, yang diluncurkan oleh organisasi masyarakat sipil Palestina pada tahun 2005, serta menganjurkan tindakan politik dan ekonomi terhadap Israel atas perlakuannya terhadap warga Palestina.
BDS Malaysia, menanggapi serangan brutal Israel di Gaza, mengintensifkan seruan kepada masyarakat Malaysia untuk memboikot merek-merek Barat, termasuk McDonald’s, KFC dan Zara, yang dituduh “terlibat dalam kekejaman Israel terhadap warga Palestina”.
Zionis Israel melancarkan serangan di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, yang menyebabkan sekitar 1.139 orang tewas, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel. Sekitar 250 sandera juga dibawa ke Gaza.
Membabibutanya kebiadaban militer Israel yang tiada henti sejak saat itu telah menewaskan sedikitnya 21.507 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza, dan 55.915 orang lainnya terluka.
kekejaman Israel tersebut juga telah menyebabkan sekitar dua juta orang di Gaza mengungsi, dan daerah kantong tersebut mengalami kelangkaan makanan, bahan bakar, dan pasokan medis karena blokade ketat yang diberlakukan oleh Israel. (ard)
Discussion about this post