• Nasional & Opini
    • Politik
    • Hukum
    • Sosial
    • Budaya
    • HanKam
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Edukasi
    • Opini
    • English Version
  • World
    • Economy
    • Politic
    • Law
    • Culture
    • Islam
    • Freedom for Palestine
    • Umra & Hajj
    • Tourism
  • Ekonomi
    • Bisnis & Wirausaha
    • Common
    • Islami
    • Property
    • CSR
  • Nusantara
    • Metro
    • Urban
    • Guru Kita
    • Prestasi
    • Profil Perubahan
    • Wisata
  • Healtech
    • Hidup Sehat
    • Riset
    • Teknologi
    • Gadget
  • Auto-Sport & Hobby
    • Aneka Olah Raga
    • Sepeda
    • Golf
    • Auto
    • Fauna & Flora Care
  • Change
    • Motivasi
    • Entrepreneurship
    • Citizen
    • Pensiun Sehat
  • Syar’i
    • Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
    • Muslim Fashion
    • Harmoni Keluarga
    • Griya Harmoni
    • Psikologi
    • Masjid & Activity
  • People & Activity
    • Figure
    • Community
    • Society
    • Social
    • Event
  • KAMU KUAT
  • Youth
    • Smart Teens
    • Students
    • School Story
    • Campuss Story
    • Millennial
  • Kuliner
    • Resto
    • Kaki Lima
    • Resep
  • Cit-Jour
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home KAMU KUAT

Bagaimana Kamu Mensyukuri Sebuah Prestasi atau Kebahagiaan?

by Ave Rosa
15 Mei 2025 | 23:54 WIB
in KAMU KUAT
Reading Time: 6 mins read
A A
Bagaimana Kamu Mensyukuri Sebuah Prestasi atau Kebahagiaan?

Ilustrasi. Foto: ist & Freepik. Kolase: Avesiar.com

KAMU KUAT – Jakarta

Setiap orang tentu pernah merasakan manisnya sebuah pencapaian atau momen bahagia yang datang dalam hidup. Keberhasilan bisa berupa meraih nilai yang memuaskan, memenangkan lomba, diterima di sekolah impian, atau bahkan hanya merasakan hari yang berjalan dengan baik.

Nah, semua itu adalah bentuk karunia yang patut disyukuri. Sayangnya, di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan remaja, rasa syukur sering kali terlupakan atau dianggap sepele.

Padahal, rasa syukur adalah kunci penting untuk menjaga hati tetap tenang, menjauhkan diri dari kesombongan, dan menumbuhkan semangat untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik.

Lalu, bagaimana seharusnya remaja menyikapi prestasi dan kebahagiaan yang mereka raih? Komentar dari para sahabat kanal remaja KAMU KUAT! Avesiar.com ini cukup menarik untuk dicermati.

Aby Mahesa Ramadhani, siswi kelas 10, SMA Kosgoro Kota Bogor

Aby Mahesa Ramadhani, siswi kelas 10, SMA Kosgoro Kota Bogor. Foto: istimewa

Di usia remaja, banyak hal bisa terjadi kegagalan, semangat yang naik turun, hingga prestasi yang tak disangka. Namun, bagaimana cara menyikapi sebuah pencapaian dengan bijak?

Aby Mahesa Ramadhani, siswa kelas 10-3 di SMA Kosgoro Kota Bogor, punya jawabannya. Bukan sekadar merayakan, ia justru menekankan pentingnya rasa syukur dan tanggung jawab dalam setiap prestasi yang diraih.

Bacaan Terkait :

Godaan Terhadap Rasa Syukur Atas Apa yang Kita dan Orang Lain Miliki

Hal yang Paling Menggembirakan Bagi Mereka dan Mungkin Juga Kamu

Load More

Menjadi Duta Kependudukan Tingkat SMA se-Kota Bogor 2024 bukanlah pencapaian kecil. Namun bagi Aby, momen yang paling membekas justru saat ia terpilih menjadi peserta Jumbara PMR Nasional sebagai bagian dari kontingen Jawa Barat.

“Perasaan pertama yang saya rasakan ialah rasa bahagia dan rasa bangga , bahagia telah mencapai sesuatu juga bahagia bisa membuat orang sekitar bangga terhadap pencapaian saya,” ujar Aby.

Namun ia mengaku, kadang rasa bangga itu tergeser oleh perasaan lain yaitu tanggung jawab. “Saya merasa bahwa pencapaian itu merupakan suatu kewajiban, bukan bonus dari perjuangan,” tambahnya. Sebuah sudut pandang yang dewasa dari seorang remaja.

Bagi Aby, bersyukur adalah langkah pertama setelah pencapaian diraih. Ia tak hanya mengucap “Alhamdulillah”, tapi juga menambahkan istighfar dan bahkan innalillah, sebagai bentuk kesadaran bahwa di balik prestasi, ada beban amanah yang harus dijalankan. “Prestasi bukan hanya ranking atau sertifikat. Ia bisa hadir dalam bentuk apa pun, dan semua itu patut disyukuri,” jelasnya.

Tak lupa, ia menyebut ibunya sebagai sosok paling penting yang ada dalam setiap langkah perjuangannya. “Beliau menjadi ‘counselor’ untuk setiap keputusan saya. Maka saat mendapat momen bahagia, ibu adalah orang pertama yang saya pikirkan dan kabari,” ungkap Aby.

Dalam dunia yang serba pamer ini, sulit menjaga diri dari rasa angkuh saat meraih sesuatu. Namun Aby punya cara tersendiri. “Saya tanam mindset bahwa selalu ada langit di atas langit,” katanya.

Saat melihat ke atas, bukan iri yang ia rasakan, melainkan semangat untuk terus belajar dan berkembang. Ia juga menanam pepatah yang diwariskan orang tuanya, “Jadilah seperti padi, makin berisi makin menunduk.”

Kalimat itu menjadi pengingat agar ia tak cepat puas dan tetap membumi, meski pencapaiannya terus bertambah. Ia menutup ceritanya dengan sebuah refleksi yang dalam. Aby mengakui bahwa standar tinggi yang ia tetapkan pada diri sendiri kadang terasa berat, namun itulah yang memacunya untuk terus maju.

“Saya tidak langsung puas terhadap prestasi yang saya raih. Bahkan kadang saya merasa, ini bukan prestasi tapi kewajiban,” ujarnya jujur.

Baginya, rasa syukur adalah cara terbaik agar bahagia tak berubah jadi sombong, dan tanggung jawab tetap dipegang erat. “Bersyukur itu bukan hanya saat bahagia. Justru saat itulah kita paling perlu bersyukur, agar tidak overproud dan lupa diri,” tutup Aby.

Queena Ragisya Wicaksono, siswi kelas 2 SMP Negeri 7, Tangerang Selatan

Queena Ragisya Wicaksono, siswi kelas 2 SMP Negeri 7, Tangerang Selatan. Foto: istimewa

Tak semua pencapaian harus berupa piala atau juara lomba. Bagi Queena Ragisya Wicaksono, siswi kelas 2 SMPN 7, bisa tampil di depan banyak orang saja sudah menjadi prestasi yang sangat berharga. “Bisa perform di depan orang banyak adalah suatu prestasi dan pencapaian buat saya,” ujar Queena.

Baginya, momen itu bukan sekadar tampil, tapi simbol dari perjuangan dan keberanian yang selama ini ia bangun. Apa yang mungkin dianggap biasa oleh orang lain, justru terasa sangat spesial bagi Queena karena itu adalah hasil dari kerja kerasnya sendiri.

Setelah berhasil tampil, hal pertama yang Queena lakukan adalah mengucap syukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada orang tuanya. “Saya berterima kasih kepada Sang Maha Pecinta serta orang tua,” katanya.

Ungkapan sederhana, tapi menunjukkan kedalaman hati yang luar biasa dari seorang remaja yang sadar akan pentingnya dukungan dan kasih sayang. Queena percaya bahwa bersyukur adalah cara terbaik untuk menjaga diri agar tetap rendah hati.

“Bentuk syukur sangat penting se⁰kali bagi saya, karena bentuk syukur membuat kita tidak menjadi orang yang angkuh dan menjadi pribadi yang baik,” ucapnya.

Queena membuktikan bahwa anak muda bisa jadi inspirasi bukan karena prestasi besar yang menggelegar, tapi karena ketulusan dalam bersyukur dan menghargai setiap langkah kecil yang diambil. Dari keberaniannya tampil di depan orang banyak, kita belajar bahwa keberhasilan tidak harus menunggu besar. Terkadang, ia datang dalam bentuk panggung kecil yang meninggalkan jejak besar di hati kita.

Aira, siswi kelas 9, SMP IT Insan Harapan

Aira, siswi kelas 9, SMP IT Insan Harapan. Foto: istimewa

Tidak semua kebahagiaan harus datang dari kemenangan besar. Bagi Aira, siswi kelas 9 di SMP IT Insan Harapan, momen paling membahagiakan justru datang dari hal yang sederhana yaitu nilai ulangannya meningkat.

“Rasanya senang banget karena itu hasil dari usaha belajar yang nggak mudah. Aku juga senang bisa membuat mama bangga, walaupun cuma lewat hal sederhana,” ujar Aira.

Meskipun bukan prestasi yang dirayakan di atas panggung, namun keberhasilan itu sangat berarti baginya. Aira punya pandangan menarik tentang arti prestasi. Menurutnya, prestasi bukan sekadar juara lomba atau tampil di depan umum, melainkan tentang menjadi versi diri sendiri yang lebih baik.

“Bisa mengubah diri sedikit demi sedikit juga termasuk prestasi. Aku suka menuliskan rasa syukur di buku harian, supaya aku ingat bahwa aku pernah merasa bahagia,” katanya.

Aira juga percaya bahwa setiap kebahagiaan meskipun kecil tetap layak disyukuri. Bahkan hal-hal sederhana seperti bisa bangun dengan semangat atau ngobrol hangat bareng teman menurutnya sudah cukup untuk membuat hati bersyukur.

“Kalau kita nggak terbiasa bersyukur untuk hal kecil, nanti kita jadi susah merasa cukup,” ujarnya. Ia pun menekankan bahwa kebahagiaan adalah tanda kasih sayang dari Allah, dan kita tidak perlu menunggu momen besar untuk bersyukur.

Saat mendapat pujian, Aira punya cara tersendiri agar tidak menjadi tinggi hati. Ia sadar bahwa apa pun yang ia capai adalah karena dukungan dari orang-orang baik di sekitarnya dan tentu saja karena Allah memberikan kesempatan. “Jadi aku berusaha tetap rendah hati dan nggak membandingkan diri dengan orang lain,” tutupnya

So, bagaimana dengan kamu? (Resty)

Tags: KebahagiaanRasa Syukur
ShareTweetSendShare
Previous Post

Memperingati 77 Tahun Peristiwa Tragis Nakba Saat Israel Mengusir 700.000 Warga Palestina di 15 Mei 1948

Next Post

Polemik dan Dugaan Soal Tuntutan Kepada Boeing atas Kecelakaan 737 Max, Termasuk Peristiwa Lion Air 610

Mungkin Anda Juga Suka :

Jika Terpaksa Harus Menjalani Antrean Berjam-jam di Layanan Publik, Apa yang Akan Kamu Lakukan?

Jika Terpaksa Harus Menjalani Antrean Berjam-jam di Layanan Publik, Apa yang Akan Kamu Lakukan?

16 Mei 2025

...

Wahai Remaja! Sejauh Mana Kamu Memperhatikan Kebersihan Tubuh?

Wahai Remaja! Sejauh Mana Kamu Memperhatikan Kebersihan Tubuh?

14 Mei 2025

...

Sebesar Apa Kekaguman dan Kecintaanmu Kepada Rasulullah Muhammad SAW?

Sebesar Apa Kekaguman dan Kecintaanmu Kepada Rasulullah Muhammad SAW?

9 Mei 2025

...

Pungli alias Pungutan Liar, Apa yang Kamu Ketahui dan di Mana Saja Itu Bisa Terjadi?

Pungli alias Pungutan Liar, Apa yang Kamu Ketahui dan di Mana Saja Itu Bisa Terjadi?

8 Mei 2025

...

Apa yang Kamu Ketahui Tentang Keinginan dan Kebutuhan?

Apa yang Kamu Ketahui Tentang Keinginan dan Kebutuhan?

7 Mei 2025

...

Load More
Next Post
Polemik dan Dugaan Soal Tuntutan Kepada Boeing atas Kecelakaan 737 Max, Termasuk Peristiwa Lion Air 610

Polemik dan Dugaan Soal Tuntutan Kepada Boeing atas Kecelakaan 737 Max, Termasuk Peristiwa Lion Air 610

Jika Terpaksa Harus Menjalani Antrean Berjam-jam di Layanan Publik, Apa yang Akan Kamu Lakukan?

Jika Terpaksa Harus Menjalani Antrean Berjam-jam di Layanan Publik, Apa yang Akan Kamu Lakukan?

Discussion about this post

TERKINI

Memahami Soal Menuntut Ilmu Tak Kenal Usia, Inilah yang Dilakukan Para Wanita Lansia

18 Mei 2025

Penjelasan Soal Beriman Kepada Qada dan Qadar serta Bagaimana Mereka Menjalankannya

17 Mei 2025

Mengenal Perilaku Kekanakan atau Sindrom Peter Pan pada Orang Dewasa

17 Mei 2025

Museum Ini Diam-diam Menyelenggarakan Hari Kemerdekaan Israel yang Menjajah Palestina Sejak Nakba 1948

17 Mei 2025

Jika Terpaksa Harus Menjalani Antrean Berjam-jam di Layanan Publik, Apa yang Akan Kamu Lakukan?

16 Mei 2025

Polemik dan Dugaan Soal Tuntutan Kepada Boeing atas Kecelakaan 737 Max, Termasuk Peristiwa Lion Air 610

16 Mei 2025

Bagaimana Kamu Mensyukuri Sebuah Prestasi atau Kebahagiaan?

15 Mei 2025

Memperingati 77 Tahun Peristiwa Tragis Nakba Saat Israel Mengusir 700.000 Warga Palestina di 15 Mei 1948

15 Mei 2025

Munas XI Asperindo 21 Mei Rencana akan Dibuka Menkomdigi yang Disambut 100 Kurir Paket

15 Mei 2025

Wahai Remaja! Sejauh Mana Kamu Memperhatikan Kebersihan Tubuh?

14 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© 2017 Avesiar.com - All Rights Reserved

  • Nasional & Opini
    • Politik
    • Hukum
    • Sosial
    • Budaya
    • HanKam
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Edukasi
    • Opini
    • English Version
  • World
    • Economy
    • Politic
    • Law
    • Culture
    • Islam
    • Freedom for Palestine
    • Umra & Hajj
    • Tourism
  • Ekonomi
    • Bisnis & Wirausaha
    • Common
    • Islami
    • Property
    • CSR
  • Nusantara
    • Metro
    • Urban
    • Guru Kita
    • Prestasi
    • Profil Perubahan
    • Wisata
  • Healtech
    • Hidup Sehat
    • Riset
    • Teknologi
    • Gadget
  • Auto-Sport & Hobby
    • Aneka Olah Raga
    • Sepeda
    • Golf
    • Auto
    • Fauna & Flora Care
  • Change
    • Motivasi
    • Entrepreneurship
    • Citizen
    • Pensiun Sehat
  • Syar’i
    • Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
    • Muslim Fashion
    • Harmoni Keluarga
    • Griya Harmoni
    • Psikologi
    • Masjid & Activity
  • People & Activity
    • Figure
    • Community
    • Society
    • Social
    • Event
  • KAMU KUAT
  • Youth
    • Smart Teens
    • Students
    • School Story
    • Campuss Story
    • Millennial
  • Kuliner
    • Resto
    • Kaki Lima
    • Resep
  • Cit-Jour