Avesiar – Jakarta
Anak-anak pasti senang dengan datangnya bulan Ramadan. Nah, Ayah dan Bunda bisa mengenalkan dan mengajari anak-anak untuk berpuasa sesuai dengan usianya.
Untuk mengetahui tahapannya, berikut ulasan yang dilansir laman Keluarga Kita yang bisa Ayah dan Bunda terapkan:
1. Anak-anak perlu melihat dan merasakan antusiasme dan kegembiraan orang tua menyambut datangnya bulan puasa serta dalam menjalankan ibadah puasa.
2. Ceritakan pengalaman menyenangkan masa kecil orang tua saat belajar puasa.
3. Gunakan media yang menarik dalam menjelaskan makna puasa dan berbagai hal mengenai puasa. Bisa dengan buku cerita, vcd ataupun lagu-lagu atau menghias rumah dengan atribut poster yang memotivasi puasa.
4. Ajak anak menyusun kegiatan-kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan selama bulan puasa.
Untuk anak usia 2-4 tahun, kenalkan puasa dengan:
- Asyiknya membaca al-Qur’an, kegembiraan berbuka puasa serta keseruan shalat tarawih. Bila anak terbangun sebelum subuh, ajak anak untuk sahur bersama keluarga.
- nKenalkan anak arti puasa secara sederhana. Misalnya, puasa adalah menahan lapar dan haus sejak Shubuh hingga Maghrib. Juga menjaga perilaku, seperti menahan diri agar tidak marah-marah, membantu orang lain, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
- Di usia 3 tahun, anak bisa mulai belajar berpuasa sesuai dengan kesanggupannya, bila mereka menginginkannya.
Untuk anak usia 4-6 tahun, kenalkan puasa dengan:
- Ajak puasa secara bertahap. Ajak anak untuk membuat target puasanya. Setelah ia mampu memenuhinya, ajak untuk membuat target yang lebih tinggi. Misalnya, hari pertama sampai jam 12, hari berikutnya hingga jam 1, dan seterusnya hingga ia mampu berpuasa secara penuh. Orang tua perlu memperhatikan kesiapan anak.
- Ingatkan bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, melainkan juga menjaga perilaku. Karenanya, ajak anak untuk berlatih lebih mengendalikan emosi mereka.
- Asah empati anak selama berpuasa. Bisa dengan mengajak mereka ke panti asuhan, ataupun ‘sekedar’ mengamati sekeliling. – Bangun suasana menyenangkan melalui berbagai aktivitas. Aktivitas ini bisa mengalihkan anak dari rasa lapar dan menjadi kesan positif yang membuatnya menyukai ibadah puasa.
Bagaimana dengan puasa anak usia 7-9 tahun?
- Perkenalkan puasa secara lebih detil, seperti hukum-hukumnya, apa saja yang membatalkan puasa, dan lain lain. – Ajak anak untuk lebih bertanggung jawab terhadap kewajibannya.
- Bulan Ramadhan merupakan waktu yang sangat tepat untuk melatih diri dengan berbagai kebiasaan baik. Bantu anak untuk membuat target ramadhan dan berkomitmen untuk menjalankannya.
- Saat anak berhasil puasa, meski belum penuh, apresiasi keberhasilan anak dengan menekankan pada usahanya: menahan lapar dan haus, menahan marah dan tidak berebut mainan, dst.
- Jika anak menolak puasa dan dalam usia sebelum baligh, hindari memaksakan suatu ibadah pada anak. Gunakan cara yang lebih persuasif.
- Ketahui alasan mengapa ia menolak untuk berpuasa dan carilah strategi untuk mengatasi alasan tersebut. Mulai dengan yang mampu dilakukan anak.
- Kesan positif yang muncul dari pengalaman beribadah insya Allah akan memotivasi anak untuk kembali menjalankannya. Jelaskan kembali tujuan dan hikmah dari ibadah puasa.
- Ingatkan anak akan berlimpahnya nikmat yang telah Allah berikan, dan arahkan bahwa berpuasa merupakan salah satu cara kita bersyukur kepada Allah. (adm)
Discussion about this post