Avesiar – Jakarta
Aktivis dan influencer media sosial Mia Khalifa telah mendesak para penggemar dan pengikutnya minggu ini untuk menghindari pembelian berlian yang terkait dengan Israel. Hal itu dengan alasan kekhawatiran atas konflik ‘berlian darah’ dan pelanggaran hak asasi manusia di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
“Israel memiliki tambang berlian terbanyak di dunia. Berapa banyak tambang yang ada di Israel? NOL. Ini hanyalah contoh lain dari kolonialisme genosida yang mengeksploitasi sumber daya dan tidak manusiawi terhadap penduduk di wilayah yang diduduki. SELALU MINTA UNTUK MELIHAT DOKUMEN SAAT MEMBELI BERLIAN. HINDARI MEMBELI DARI ZONA KONFLIK DAN SELALU HINDARI MEMBELI BATU POTONG ISRAEL,” tulisnya di X, sebelumnya Twitter, dikutip dari The New Arab, Kamis (23/5/2024).
Komentar mantan aktris film dewasa keturunan Lebanon-Amerika dibuat sebagai tanggapan atas tweet yang menyoroti keputusan Pemerintahan Biden yang dilaporkan mengizinkan miliarder Israel Dan Gertler yang mendapat sanksi AS untuk menjual perusahaan pertambangannya di Republik Demokratik Kongo (DRC) sebagai bagian dari kesepakatan untuk membantu menyediakan pasokan kobalt ke Republik Demokratik Kongo.
Aktivis hak asasi manusia telah lama menuduh Gertler mengeksploitasi pekerja anak dan berkontribusi terhadap banyak kematian melalui operasi penambangan ilegal di Kongo.
Israel adalah salah satu pusat berlian terkemuka di dunia untuk perdagangan dan pembuatan berlian poles. Berlian potong menyumbang 23,2 persen dari total ekspor Israel. Berlian masuk ke Israel, yang tidak memiliki sumber berlian alami, dari berbagai sumber, termasuk negara-negara Afrika seperti Afrika Selatan, Liberia, Kongo dan Pantai Gading, serta Rusia dan Kanada. (ard)
Discussion about this post