• Nasional & Opini
    • Politik
    • Hukum
    • Sosial
    • Budaya
    • HanKam
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Edukasi
    • Opini
    • English Version
  • World
    • Economy
    • Politic
    • Law
    • Culture
    • Islam
    • Freedom for Palestine
    • Umra & Hajj
    • Tourism
  • Ekonomi
    • Bisnis & Wirausaha
    • Common
    • Islami
    • Property
    • CSR
  • Nusantara
    • Metro
    • Urban
    • Guru Kita
    • Prestasi
    • Profil Perubahan
    • Wisata
  • Healtech
    • Hidup Sehat
    • Riset
    • Teknologi
    • Gadget
  • Auto-Sport & Hobby
    • Aneka Olah Raga
    • Sepeda
    • Golf
    • Auto
    • Fauna & Flora Care
  • Change
    • Motivasi
    • Entrepreneurship
    • Citizen
    • Pensiun Sehat
  • Syar’i
    • Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
    • Muslim Fashion
    • Harmoni Keluarga
    • Griya Harmoni
    • Psikologi
    • Masjid & Activity
  • People & Activity
    • Figure
    • Community
    • Society
    • Social
    • Event
  • KAMU KUAT
  • Youth
    • Smart Teens
    • Students
    • School Story
    • Campuss Story
    • Millennial
  • Kuliner
    • Resto
    • Kaki Lima
    • Resep
  • Cit-Jour
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home KAMU KUAT

Guruku adalah Inspirator dan Sahabatku

by Ave Rosa
5 Desember 2024 | 23:32 WIB
in KAMU KUAT
Reading Time: 7 mins read
A A
Guruku adalah Inspirator dan Sahabatku

Ilustrasi. Foto: Pexels

KAMU KUAT – Jakarta

Pernah nggak sih kamu merasa kalau guru itu kayak tembok raksasa? Serius, tegas, dan kadang bikin kita gemetar pas dipanggil ke depan kelas. Mungkin iya, dan mungkin tidak. Tapi, pernah nggak coba melihat guru dari sisi lain? Sebenarnya, mereka nggak cuma sekadar pengajar. Kalau kamu lebih jeli, gurumu bisa jadi teman baikmu juga, lho! Memangnya bisa?

Yuk, ikuti ulasan kali ini yang membahas seberapa bernilainya guru dalam dalam menimba ilmu dan kehidupan.

Guru, dikutip dari Wikipedia, berasal dari bahasa Sanskerta: गुरू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah “berat”, adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan berbagai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia.

Tugas Guru Lebih dari Sekadar Mengajar

Mereka sabar banget. Kalau kamu lagi ada masalah, banyak guru yang sebenarnya siap dengerin dan kasih solusi. Mereka bukan cuma peduli soal nilai, tapi juga soal kehidupan kamu. Mereka tahu kapan kita lagi butuh dukungan, dan tahu cara memberi semangat supaya kita nggak mudah menyerah. Mereka nggak cuma peduli sama nilai kita, tapi juga perkembangan diri kita. Mereka tahu kapan kita lagi butuh dukungan, dan tahu cara memberi semangat supaya kita nggak mudah menyerah.

Ayu Naureen Kanzia kelas 8 di SMPN 11 Kota Tangerang Selatan, mempunyai pengalaman terbaik tentang guru. Menurutnya, ia bukan orang yang gampang bersosialisasi. Namun, ketika di kelas 7 ia mulai dekat dengan Bu Indri, guru mata pelajaran IPA.

Bacaan Terkait :

Merajut Pendidikan yang Inklusif, Berkualitas, dan Merata untuk Masa Depan Lebih Baik

Ikuti Panduan Berteman Menurut Al Qur’an dan Hadits

Load More
Ayu Naureen Kanzia, siswi kelas 8 di SMPN 11 Kota Tangerang Selatan. Foto: istimewa

“Saya ngerasanya Bu Indri bukan sekedar guru. Pembawaan beliau lebih santai, jadi muridnya yang mau cerita atau minta saran nggak canggung, Bahasa yang santai sama sikap beliau yang nunjukin kalau beliau menjadikan kami bukan hanya siswanya, membuat kami nyaman berada di dekat Ibu Indri. Setiap selesai pembelajaran bu indri  selalu menanyakan kabar dan perasaan siswa siswinya yang menjadikan kami terasa disayang,” ujarnya.

Ayu mengakui sering cerita ke Bu Indri kalau ada masalah atau sekedar minta saran tentang lingkungan sekolah,  Saran serta nasehat dari Bu Indri selalu logis di saat pikiran kita berat dengan sebuah masalah. Alhamdulillah selalu ada solusi, terkadang ada momen di mana mereka menangis bersama dan saling menguatkan.

“Saya sayang sama Bu Indri, saya gatau gimana mental saya pas kelas 7 trus ada masalah kalau gak beliau yang bantu buat komunikasiin. Harapan saya untuk Bu Indri Semoga bahagia selalu, sehat secara fisik dan mental, tetep jadi Bu Indri yang seruu, yang hebat dan selalu dikuatkan untuk kegiatan-kegiatan di SMP 11, aduhh apalagi yaa…. saya mau bilang kalau Ibu Indri keren sihh. Bangga sih jadi siswa Ibu Indri,” ujar siswi berkacamata itu.

Lain halnya dengan siswa kelas X3 di SMA Kosgoro Bogor bernama Airlangga Athalla Wijaya. Angga menyebut bahwa guru adalah sosok yang membantu murid menyelesaikan masalah, memecahkan masalah, dan membimbing untuk mencari bidang keahlian untuk masa depan.

“Kalau siswa deket sama guru itu bisa memperkuat karakter kita dan bikin kita punya prinsip tentang jati diri. Tapi kita harus tau batasan guru tetep guru mau sedeket apapun harus tetap mengedepankan etika,” ucapnya.

Airlangga Athalla Wijaya, siswa kelas X3 di SMA Kosgoro, Bogor. Foto: istimewa
 

Walaupun tidak ada kedekatan khusus dengan salah satu guru, namun Angga, siswa yang punya hobi makan dan bermain music itu ternyata mempunyai seorang guru favorit. “Waktu di SMP ada namanya Ibu Berta. Bu Berta sering negur aku gara gara akunya nakal. Tapi cara ngedidik serta mendisplinkan, sama metode belajarnya yg membuat Ibu Berta menjadi Guru favorit aku,” kenang Angga.

Komentar lain datang dari Nayla Uzma Salsabila, siswi kelas 3 di SMA Cikal Harapan 1 BSD. Dia mengakui punya guru favorit. “Menurut saya yang membuat seorang guru lebih dari sekedar pengajar adalah cara mereka berinteraksi dengan kita dan bisa menjaga privasi. kalau guru bisa bikin nyaman, menghargai batasan, dan tetap mendukung tanpa menghakimi, itu udah cukup buat bikin mereka jadi teman yang bisa dipercaya,” katanya.

Bagi Nayla, guru yang dekat dengan murid pasti paham dengan kebiasaan cara kita belajar dan pelajaran dari guru yang dekat sama kita jadi lebih mudah buat dipahami. “Selain itu, pengaruhnya juga kita jadi nyaman buat diskusi dan bertanya sama guru tersebut. Bikin pelajaran jadi lebih efektif dibanding kita sama guru yang hanya mengajar tanpa ada interaksi lebih,” ungkapnya.

Nayla Uzma Salsabila, siswi kelas 3 di SMA Cikal Harapan 1 BSD, Foto: istimewa

Kedekatan guru dan siswa itu, bagi Nayla, wajar selama hubungan itu tetap sehat dan professional. Menurutnya, justru sangat bagus kalau ada guru yang bisa menciptakan lingkungan seperti itu, karena tidak semua murid punya tempat untuk didengar dan dimengerti. Mungkin guru tersebut memang jadi comfort place buat muridnya, tempat di mana murid merasa aman untuk berbagi cerita.

“Sejauh ini, saya punya harapan semoga semua guru, paling tidak, bisa membuat murid-muridnya merasa nyaman berada di sekolah. Selain itu, saya juga berharap mereka bisa menghargai murid-murid apa pun kondisinya, karena rasa nyaman dan penghargaan itu penting untuk mendukung proses belajar,” ujarnya.

Komentar Guru

Asteria, S.Pd, Guru Sosiologi SMA Negeri 2, Tangerang Selatan.

Asteria menceritakan bahwa ia mulai menjadi guru pada 2009 dan awalnya sebagai guru bantu ketika penelitian skripsi di Kep. Ia selalu menyampaikan kepada para anak didiknya mereka harus menjadi versi terbaik dari diri mereka masing-masing. Karena menurutnya, mereka semua itu istimewa dengan segala kurang dan lebihnya.

“Jadi guru itu ya jadi orang tua, tapi juga sahabat utk anak. Jadi sahabat  adalah hal wajar, akan tetapi anak dan guru sama-sama punya batasan yang harus dihormati satu sama lain. Anak sebagai pribadi yang utuh, guru pun begitu. Bisa menjadi sahabat karena ada irisan yang kebetulan bersinggungan saja. Apalagi dengan intensitas interaksi yg cukup sering. Jadi sejatinya, masing-masing punya ruang privat yang sama-sama dihormati,” terangnya.

Dikatakannya, remaja sudah bisa diajak untuk berpikir lebih dalam dan menganalisa sesuatu. Namun, karena remaja masih labil dan cenderung belum berpikir menyeluruh, memang butuh orang yang lebih dewasa untuk mendampingi dalam melihat suatu kondisi agar tidak miskonsepsi.

Asteria, S.Pd, Guru Sosiologi SMA Negeri 2, Tangerang Selatan. Foto: istimewa

Remaja sekarang, lanjutnya, juga punya kemampuan mengakses informasi dengan cepat yang harus bisa diimbangi, supaya guru sendiri mudah memahami cara pandang remaja yang menjadi anak didiknya.

“Sebenarnya saya termasuk yang membangun kedekatan, tapi juga menerapkan aturan batasan cukup ketat dengan siswa.  Saya memang biasanya tidak mengijinkan mereka tahu alamat saya atau bertemu di luar sekolah. Kalaupun tidak sengaja, tetap bertegur sapa. Namun untuk hang out bersama sejauh ini tidak. Saya berusaha tidak menganggu waktu pribadi saya dan keluarga. Kecuali memang tugas sekolah untuk mendampingi.  Jika ada juga siswa yang chat mau cerita atau bertanya sesuatu, biasanya saya melayani. Jadi interaksinya terbatas pada berkirim pesan jika di luar sekolah,” bebernya.

Asteria menuturkan, jika ada siswa yang merasa takut atau canggung sebenarnya reaksi yang wajar. karena guru dan siswa punya relasi kuasa secara normatif.

Menghilangkan takut dan canggung, imbuhnya, sebenarnya datang dari kedua belah pihak. Karena kalau hanya dari siswa, bisa jadi tidak sesuai dengan standar kesopanan guru. Atau bisa jadi sebaliknya dengan guru yang mungkin terlihat sok asik dan malah membuat tidak nyaman siswanya.

“Saya sendiri berusaha tidak begitu. Karena anak-anak semakin cerdas menilai,” pungkas guru mata pelajaran Sosiologi itu.

Dari komentar dan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa guru juga bisa jadi sumber inspirasi. Mereka nggak hanya ngajarin kita teori, tapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti ketekunan, disiplin, dan pentingnya berbagi dengan orang lain. Mereka seringkali memberi contoh lewat tindakan, bukan hanya kata-kata.

Ternyata, Guys. Guru itu bukan hanya pengajar, tapi juga sahabat yang selalu siap mendengarkan dan memberi dukungan. Mereka nggak hanya mengajarkan pelajaran, tapi juga mengajarkan tentang kehidupan. Mereka memberi kita ruang untuk berproses, belajar dari kesalahan, dan yang paling penting, merasa diterima apa adanya.

So, jika kamu punya guru yang selalu ada untukmu, yang nggak hanya peduli dengan nilai, tapi juga dengan kebaikanmu, hargailah mereka. Karena mereka juga adalah bagian dari sekian banyak orang baik yang mewarnai perjalanan hidupmu. (rst)

Tags: Dunia PendidikanGuruInspiratorSahabat
ShareTweetSendShare
Previous Post

Kuwait Melarang Film “Wicked” dan Menghentikan dari Bioskop Karena Pemeran LGBTQ

Next Post

Ave Rosa A Djalil’s Quote – Ketidakpastian

Mungkin Anda Juga Suka :

Apakah Kamu Suka Memaksa Orang Tua untuk Memenuhi Keinginan Kamu?

Apakah Kamu Suka Memaksa Orang Tua untuk Memenuhi Keinginan Kamu?

22 Mei 2025

...

Apa Solusi Kamu untuk Mencari Informasi Jika HP untuk Usia di Bawah 17 Tahun Dilarang Seperti di Beberapa Negara di Luar Negeri?

Apa Solusi Kamu untuk Mencari Informasi Jika HP untuk Usia di Bawah 17 Tahun Dilarang Seperti di Beberapa Negara di Luar Negeri?

21 Mei 2025

...

Sebesar Apa Hatimu dalam Menerima Nasihat dari Orang Tua, Guru, dan Orang Lain?

Sebesar Apa Hatimu dalam Menerima Nasihat dari Orang Tua, Guru, dan Orang Lain?

20 Mei 2025

...

Jangan Malu Gagal, Semua Orang Hebat Pun Pernah Gagal

Jangan Malu Gagal, Semua Orang Hebat Pun Pernah Gagal

19 Mei 2025

...

Jika Terpaksa Harus Menjalani Antrean Berjam-jam di Layanan Publik, Apa yang Akan Kamu Lakukan?

Jika Terpaksa Harus Menjalani Antrean Berjam-jam di Layanan Publik, Apa yang Akan Kamu Lakukan?

16 Mei 2025

...

Load More
Next Post
Ave Rosa A Djalil’s Quote – Ketidakpastian

Ave Rosa A Djalil's Quote - Ketidakpastian

Remaja Literasi Kian Trendy, Seperti Apa Sih?

Remaja Literasi Kian Trendy, Seperti Apa Sih?

Discussion about this post

TERKINI

Apakah Kamu Suka Memaksa Orang Tua untuk Memenuhi Keinginan Kamu?

22 Mei 2025

Pisah Sambut Ketum Asperindo Moh Feriadi dan Budiyanto Darmastono di Munas XI 2025

22 Mei 2025

Apa Solusi Kamu untuk Mencari Informasi Jika HP untuk Usia di Bawah 17 Tahun Dilarang Seperti di Beberapa Negara di Luar Negeri?

21 Mei 2025

Kreator Konten Anak-anak di YouTube Asal AS Mendesak Pemimpin Dunia Hentikan Israel Membuat Bayi-bayi Gaza Kelaparan

21 Mei 2025

Sebesar Apa Hatimu dalam Menerima Nasihat dari Orang Tua, Guru, dan Orang Lain?

20 Mei 2025

Qantharah, Jembatan Qishas Kezhaliman Terhadap Sesama Mukmin yang Berada di Antara Surga dan Neraka

20 Mei 2025

Genosida Israel ke Gaza Tidak Berhenti, Blokade Bantuan Dikuatirkan Akan Membuat 14.000 Bayi Meninggal dalam 48 Jam

20 Mei 2025

Jangan Malu Gagal, Semua Orang Hebat Pun Pernah Gagal

19 Mei 2025

Sudah Tiba Semuanya, Fase Haji Gelombang 1 Total 266 Kloter dengan 103.806 Jemaah

19 Mei 2025

Memahami Soal Menuntut Ilmu Tak Kenal Usia, Inilah yang Dilakukan Para Wanita Lansia

18 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© 2017 Avesiar.com - All Rights Reserved

  • Nasional & Opini
    • Politik
    • Hukum
    • Sosial
    • Budaya
    • HanKam
    • Daerah
    • Kesehatan
    • Edukasi
    • Opini
    • English Version
  • World
    • Economy
    • Politic
    • Law
    • Culture
    • Islam
    • Freedom for Palestine
    • Umra & Hajj
    • Tourism
  • Ekonomi
    • Bisnis & Wirausaha
    • Common
    • Islami
    • Property
    • CSR
  • Nusantara
    • Metro
    • Urban
    • Guru Kita
    • Prestasi
    • Profil Perubahan
    • Wisata
  • Healtech
    • Hidup Sehat
    • Riset
    • Teknologi
    • Gadget
  • Auto-Sport & Hobby
    • Aneka Olah Raga
    • Sepeda
    • Golf
    • Auto
    • Fauna & Flora Care
  • Change
    • Motivasi
    • Entrepreneurship
    • Citizen
    • Pensiun Sehat
  • Syar’i
    • Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
    • Muslim Fashion
    • Harmoni Keluarga
    • Griya Harmoni
    • Psikologi
    • Masjid & Activity
  • People & Activity
    • Figure
    • Community
    • Society
    • Social
    • Event
  • KAMU KUAT
  • Youth
    • Smart Teens
    • Students
    • School Story
    • Campuss Story
    • Millennial
  • Kuliner
    • Resto
    • Kaki Lima
    • Resep
  • Cit-Jour