Avesiar – Jakarta
Warga negara Pakistan Malik Shahza sangat tersentuh oleh insiden pembakaran Al Qur’an di Swedia dan menyerukan diakhirinya tindakan penodaan kitab suci Islam yang berulang di negara Eropa, dilansir TRT World. Selasa (29/8/2023)
Seorang pasien jantung yang telah menjalani operasi bypass, Shahza, mengungkapkan kesedihannya saat menyaksikan kitab suci dibakar oleh Salwan Momika, seorang pengungsi Irak yang berbasis di Swedia, di depan Kedutaan Besar Pakistan di Stockholm.
Shahza, yang berdiri di belakang barisan keamanan, berteriak kepada Momika, dengan putus asa mendesaknya untuk mempertimbangkan kembali tindakannya.
“Tolong jangan bakar Al-Quran; apa yang kamu lakukan bukanlah hal yang baik. Aku merasa tidak enak badan; aku tidak bisa tidur. Aku adalah orang yang telah menjalani operasi bypass. Mengapa kamu terus melakukannya? membakar Al-Quran? Mengapa Anda datang jauh-jauh ke Kedutaan Besar Pakistan, yang saya anggap sebagai rumah saya, dan membakar Al-Quran? Saya sakit, saya tidak bisa tidur, tolong akhiri ini. Mengapa polisi mengizinkan hal ini? ?” Shahza meratap.
Polisi segera turun tangan dan membungkam Shahza, mengawalnya keluar dari area tersebut untuk ditahan sebentar.
Setelah dibebaskan, Shahza berbicara kepada Anadolu tentang dampak mendalam dari insiden pembakaran Alquran terhadap kesehatannya dan permohonannya untuk mengambil tindakan.
Shahza, yang berusaha mencegah pembakaran Al Qur’an sambil berlinang air mata, mengatakan bahwa serangan-serangan ini telah mengganggu tidurnya.
Insiden tersebut terjadi saat Momika, yang kemudian meninggalkan lokasi kejadian dengan kendaraan polisi lapis baja, ditemani oleh banyak polisi.
Sekitar 20 kendaraan polisi, termasuk 10 kendaraan lapis baja, dan sekitar 100 petugas polisi dikerahkan untuk mengendalikan situasi.
Insiden ini telah memicu perdebatan mengenai toleransi beragama dan kebebasan berekspresi di Swedia, sehingga memicu seruan untuk memahami lebih dalam mengenai kepekaan beragama dan mempertimbangkan kembali keseimbangan antara kebebasan berpendapat dan penghormatan terhadap keyakinan agama.
Tokoh dan kelompok Islamofobia di Eropa Utara dalam beberapa bulan terakhir telah berulang kali melakukan pembakaran Al-Quran dan upaya serupa untuk menodai kitab suci umat Islam, sehingga memicu kemarahan negara-negara Muslim dan dunia. (ard)
Discussion about this post