Avesiar – Gaza
Bantuan kemanusiaan dan bahan bakar ke Gaza akan dilarang masuk oleh Israel hingga Hamas membebaskan semua tawanannya. Demikian pernyataan Menteri Energi Israel Israel Katz, dikutip dari The New Arab, Kamis (12/10/2023).
“Bantuan kemanusiaan ke Gaza? Tidak ada listrik yang dinyalakan, tidak ada keran air yang dibuka dan tidak ada truk bahan bakar yang masuk sampai orang-orang Israel yang diculik kembali ke rumah mereka,” katanya.
Setidaknya 1.300 orang di Israel tewas dan ribuan lainnya terluka.
Hamas Kamis pagi mengatakan mereka menembakkan rentetan roket ke Tel Aviv sebagai tanggapan atas serangan udara Israel yang menargetkan “warga sipil” di dua kamp pengungsi Gaza, menewaskan sedikitnya 15 orang, kata kelompok Palestina.
Warga Palestina mengaku tidak menerima peringatan apa pun dari pihak keamanan Israel sebelum rumah mereka dibom.
Tentara Israel melakukan mobilisasi di sepanjang perbatasan Lebanon setelah peringatan palsu pada Rabu malam, di mana ada laporan kemungkinan penyusupan.
Sedangkan serangan udara brutal militer Israel di Gaza telah menewaskan 1.417 orang dan melukai lebih dari 6.000 lainnya. Dikatakan pihaknya sedang mempersiapkan serangan darat di daerah kantong tersebut, namun para pemimpin politik Israel belum mengambil keputusan.
Israel mengumumkan ‘pemerintahan darurat’ pada hari Rabu yang akan fokus sepenuhnya pada perang dengan Hamas.
Raja Yordania Abdullah dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis menyerukan langkah-langkah untuk mencegah memburuknya krisis Gaza dan mereka mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “hukuman kolektif” Israel terhadap warga Palestina.
Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan di Amman, mereka juga memperingatkan terhadap “meningkatnya kekerasan dan penyebarannya” ketika krisis kemanusiaan memburuk di tengah kampanye pemboman intensif Israel di Gaza setelah serangan lintas perbatasan yang menghancurkan oleh Hamas.
Abdullah dan Abbas juga menyerukan komunitas internasional untuk menekan Israel agar mengizinkan koridor kemanusiaan ke Gaza untuk memungkinkan makanan dan bantuan ketika LSM dan kelompok bantuan memperingatkan bencana kemanusiaan di wilayah kantong tersebut.
Yordania telah mengirim pesawat militer dengan bantuan medis ke kota Rafah di Sinai, Mesir, untuk mencoba membuat Israel mengizinkan kargo masuk ke wilayah kantong tersebut melalui satu perbatasan dengan Gaza.
Kementerian Dalam Negeri Yordania juga mengatakan mereka tidak akan mengizinkan pengunjuk rasa yang merencanakan unjuk rasa anti-Israel mencapai zona perbatasan dengan Tepi Barat, yang dikatakan wilayah tersebut tertutup bagi warga sipil. (ard)
Discussion about this post