Avesiar – Jakarta
Pengacara superstar sepak bola Karim Benzema mengatakan bahwa akan mengambil tindakan hukum terhadap Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin setelah ia menuduh bintang sepak bola Prancis tersebut memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin (IM).
Tidak hanya tuduhan, Karim Benzema juga diancam akan dicabut kewarganegaraan Prancisnya atas pernyataan yang dibuatnya untuk mendukung Gaza.
Dikutip dari The New Arab, Jum’at (20/10/2023), Darmanin melontarkan tuduhan tersebut setelah pemenang Ballon d’Or dan mantan penyerang Real Madrid itu mengunggah pesan di media sosial tentang pemboman besar-besaran Israel di Jalur Gaza.
“Semua doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang tidak menyisakan perempuan atau anak-anak,” tulis Benzema di X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Israel tanpa henti dan tanpa pandang bulu membom Jalur Gaza sejak 7 Oktober, hari ketika kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel. Setidaknya 3.700 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Sekitar 1.400 warga Israel telah terbunuh, dan sekitar 200 sandera disandera oleh Hamas.
Berbicara di CNews Channel, Darmanin menuduh bahwa Benzema “memiliki hubungan – seperti yang diketahui semua orang – dengan Ikhwanul Muslimin”, sebuah kelompok Islam Sunni yang berasal dari Mesir.
“Ini salah! Karim Benzema tidak pernah memiliki hubungan sedikit pun dengan organisasi ini,” kata pengacara Benzema, Hugues Vigier dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan bahwa Benzema mengungkapkan “belas kasihan alami” dengan “apa yang saat ini digambarkan oleh banyak orang sebagai kejahatan perang yang dilakukan di Gaza, namun tidak mengurangi kengerian aksi teroris pada 7 Oktober, sesuatu yang tidak dapat didiskusikan”.
Pengacara tersebut menambahkan bahwa dia berencana mengajukan pengaduan terhadap Darmanin atas komentarnya.
Seorang senator Prancis bahkan menyarankan agar Benzema dicabut kewarganegaraan Prancisnya setelah klaim Darmanin.
“Jika komentar menteri itu benar, kita harus mempertimbangkan sanksi terhadap Karim Benzema,” kata Valerie Boyer, wakil presiden partai konservatif Les Republicains di X – meskipun tweet tersebut tampaknya telah dihapus.
Boyer menyarankan “pencabutan kewarganegaraannya” sebagai kemungkinan hukuman bagi Benzema.
Prancis telah menindak ekspresi solidaritas terhadap Palestina dan warga Palestina, dan Darmanin pekan lalu menyerukan kepada seluruh prefek Prancis untuk melarang protes pro-Palestina.
Amnesty International mengecam seruan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal tersebut “merupakan serangan serius dan tidak proporsional terhadap hak untuk berdemonstrasi”. (ard)
Discussion about this post