Avesiar – Jakarta
Al Qur’an bukan sekadar kitab suci untuk dibaca. Ia adalah petunjuk hidup, sumber kekuatan jiwa, dan cahaya dalam kegelapan. Namun, sering kali kita hanya membacanya tanpa benar-benar menyelaminya. Di sinilah pentingnya Tadabbur merenungkan dan memahami isi Al-Qur’an secara mendalam.
Mengingat pentingnya tadabbur Qur’an, ulasan mengenai hal ini, seperti dikutip dari berbagai sumber, kiranya dapat memperdalam kita dalam memaknai isi Al Qur’an dalam kehidupan.
Kata tadabbur berasal dari bahasa Arab yang berarti “merenungkan” atau “memikirkan dengan mendalam.” Jadi, tadabbur Al-Qur’an bukan hanya membaca ayat-ayat suci, tetapi juga menghayati, memahami maknanya, menggali hikmah di balik setiap kata, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa Tadabbur Itu Penting?
Bayangkan Anda sedang membaca surat dari orang terkasih. Anda tidak hanya membaca kata-katanya, tapi juga mencoba memahami isi hati pengirimnya. Begitulah seharusnya kita memperlakukan Al-Qur’an firman langsung dari Allah SWT.
Berikut beberapa manfaat besar dari tadabbur:
• Memperkuat iman: Tadabbur memperdalam keyakinan karena kita memahami kebenaran yang terkandung dalam Al-Qur’an.
• Menumbuhkan ketakwaan: Kita menjadi lebih dekat dengan Allah dan lebih sadar akan perintah serta larangan-Nya.
• Membangun akhlak mulia: Tadabbur membentuk karakter, seperti sabar, jujur, dan rendah hati.
• Menambah ilmu: Kita tak hanya tahu, tapi juga paham dan bisa menjelaskan isi Al-Qur’an.
• Menemukan kebahagiaan sejati: Tadabbur membawa ketenangan hati dan arah hidup yang jelas.
Tadabbur dalam Al-Qur’an
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berulang kali mengajak kita untuk mentadabburi Al-Qur’an:
“Maka tidakkah mereka merenungkan Al-Qur’an? Sekiranya Al-Qur’an itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.” (QS. An-Nisa: 82)
“Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (QS. Shad: 29)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga membaca Al-Qur’an dengan penuh penghayatan, sering mengulang ayat tertentu, dan tidak tergesa-gesa. Ini menjadi teladan nyata bahwa tadabbur adalah bagian dari cara membaca yang benar.
Bagaimana Cara Bertadabbur?
Tadabbur bisa dimulai dari hal-hal sederhana dan dilakukan oleh siapa saja, dari anak-anak hingga orang tua:
• Mulai dari surat yang mudah: Seperti surat-surat dalam Juz Amma yang sering kita baca sejak kecil.
• Baca dengan tartil: Pelan-pelan, jelas, dan penuh perhatian.
• Gunakan tafsir: Buka buku tafsir, dengarkan kajian, atau gunakan aplikasi tafsir digital.
• Tanyakan pada diri sendiri: “Apa maksud ayat ini?” “Apa pesan untukku?”
• Terapkan dalam kehidupan: Jangan berhenti di pemahaman, tetapi ubah jadi tindakan nyata.
• Jadikan kebiasaan harian: Luangkan waktu setiap hari, walau hanya beberapa ayat.
• Libatkan hati dan akal: Bukan hanya mulut yang membaca, tapi hati dan pikiran ikut aktif.
Tadabbur: Kunci Hidup yang Lebih Baik
Tadabbur bukanlah tugas para ulama saja. Ini adalah kebutuhan setiap Muslim yang ingin menjadikan Al-Qur’an sebagai cahaya hidup. Dengan tadabbur, kita tak hanya tahu isi Al-Qur’an, tapi juga merasa hidup bersamanya mendapat arahan, kekuatan, dan inspirasi di setiap langkah.
Mari kita hidupkan kembali budaya tadabbur. Bukan karena kita ingin menjadi paling alim, tapi karena kita ingin dekat dengan firman Tuhan. Mulailah hari ini. Ambil satu ayat, baca pelan-pelan, renungkan maknanya, dan biarkan ia menyentuh hatimu.
Berkenaan dengan manfaat mentadabburi Al Qur’an, beberapa Ibu ini punya komentar tersendiri. Seperti apa?
Ade, Ibu Rumah Tangga

Bagi sebagian orang, membaca Al-Qur’an mungkin sekadar rutinitas ibadah. Namun bagi Ade, tadabbur merenungi dan memahami isi kandungan Al-Qur’an adalah hal yang sangat penting dan menyentuh hati. Ade membagikan pandangannya tentang arti dan manfaat tadabbur Al-Qur’an dalam kehidupan.
Bagi Ade, membaca Al-Qur’an tidak cukup hanya dengan melafalkan huruf-hurufnya. Yang lebih penting adalah memahami kandungan di balik setiap ayat.
“Memahami arti kandungan dalam Al-Qur’an itu sangat penting,” ujarnya. “Kita tidak hanya membaca, tapi juga harus merenungi maknanya.” Menurutnya, dengan memahami isi Al-Qur’an, seseorang bisa lebih dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan lebih mudah mengamalkan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu ayat yang sangat berkesan bagi Ade adalah QS. Ar-Rahman ayat 60 : “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula.”
Ayat ini mengajarkan bahwa setiap perbuatan baik tidak akan sia-sia. Allah akan membalas setiap kebaikan dengan kebaikan pula.
“Jangan takut untuk berbuat baik. Janji Allah itu pasti,” katanya penuh semangat.
Meski sudah memahami pentingnya tadabbur, Ade mengakui bahwa ia belum sepenuhnya menguasai makna semua ayat Al-Qur’an. Ketika menemui ayat yang sulit dipahami, ia tidak ragu untuk bertanya kepada guru yang lebih paham.
“Menurut saya, kita perlu bimbingan guru. Itu sangat membantu agar kita tidak salah memahami isi Al-Qur’an.” Tadabbur bagi Ade bukan hal yang harus dilakukan di waktu tertentu. Ia melakukannya saat mengikuti tahsin mingguan, yang merupakan bagian dari rutinitasnya.
“Tidak ada waktu khusus, biasanya saya tadabbur saat mengaji tahsin setiap minggu sekali.”
Menutup wawancara, Ade menitipkan pesan penting untuk para remaja. Menurutnya, tadabbur bukan hanya untuk orang tua atau ustaz saja.
“Remaja harus mulai belajar tadabbur. Ini penting sebagai bekal masa depan. Apa yang kita lakukan hari ini akan membentuk kita nanti, dan Al-Qur’an adalah panduan hidup terbaik.”
Aldila Syahfina, Ibu Rumah Tangga

Bagi Aldila Syahfina, seorang muslimah yang sedang berproses menjadi pribadi lebih baik, tadabbur Al-Qur’an bukan sekadar aktivitas keagamaan melainkan jalan menuju pemahaman yang dalam dan transformasi hidup yang nyata. Aldila membagikan pandangan pribadinya tentang makna dan pentingnya tadabbur dalam kehidupan seorang muslimah.
Saat ditanya apa arti tadabbur menurutnya, Aldila menjawab dengan singkat namun penuh makna, “Memahami makna yang ada di dalam Al-Qur’an.”
Menurutnya, membaca Al-Qur’an saja tidak cukup. Yang lebih penting adalah memahami apa yang disampaikan Allah di balik setiap ayat, karena dari situlah perubahan diri bisa dimulai.
Aldila menegaskan pentingnya tadabbur khususnya bagi seorang muslimah. Baginya, Al-Qur’an adalah cermin yang mampu memperbaiki sikap, perkataan, dan perbuatan.
“Dari mengetahui isi Al-Qur’an, kita bisa memperbaiki segala sikap, perkataan, atau perbuatan untuk menjadi lebih baik.”
Ada satu tema yang sangat membekas di hati Aldila : ayat-ayat tentang rezeki dan bersyukur. “Walaupun dapat rezeki berapa pun, harus selalu bersyukur,” ujarnya penuh kesadaran.
Pemahaman ini membantunya untuk tetap tenang dan positif, meskipun keadaan hidup tidak selalu mudah.
Meski semangatnya tinggi, Aldila mengakui ada tantangan dalam melakukan tadabbur, seperti memahami urutan surat, nomor ayat, dan arti-arti dari ayat itu sendiri. Karena itulah, ia merasa bimbingan dari guru sangat dibutuhkan.
“Saya pribadi harus didampingi guru terlebih dahulu, karena kalau ada guru, saya bisa memahami arti ayat tersebut.”
Untuk membantu pemahaman, Aldila menggunakan metode sederhana : membaca berulang kali dan merenungi maknanya. “Membacanya terus-menerus dan memahaminya.”
Bagi Aldila, waktu terbaik untuk tadabbur adalah malam dan subuh. Ketika dunia sedang hening, ia merasa hatinya lebih mudah terhubung dengan pesan-pesan Ilahi. “Waktu itu bagi saya lebih tenang untuk bertadabbur Al-Qur’an.”
Aldila percaya bahwa tadabbur bisa memperkuat iman, terutama bagi muslimah. “Contohnya dari ayat tentang menutup aurat. Itu menguatkan hati saya untuk taat.” Tadabbur membuat perintah agama tidak hanya terasa sebagai aturan, tetapi sebagai kebutuhan jiwa.
Di akhir perbincangan, Aldila menyampaikan pesan penting bagi para remaja. “Penting bagi anak muda untuk memulai kebiasaan tadabbur sejak dini, agar mereka bisa menjaga diri dan menguatkan hati untuk menghadapi dunia.” (Resty/dari berbagai sumber)
Discussion about this post