Avesiar – Jakarta
Pemboman Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung secara terus-menerus, hingga mengakibatkan ketegangan regional, membuat dewan keamanan nasional Israel mendesak warganya untuk segera meninggalkan Mesir dan Yordania pada Sabtu (21/10/2023).
Dikutip dari The New Arab, Ahad (22/10/2023), pemberitahuan tersebut dikeluarkan hanya beberapa hari setelah Israel menarik kembali diplomatnya dari Turki sebagai tindakan pencegahan keamanan menyusul permintaan sebelumnya agar warga negaranya juga meninggalkan negaranya.
“Dewan Keamanan Nasional Israel menaikkan peringatan perjalanannya untuk Mesir (termasuk Sinai) dan Yordania ke level 4 (ancaman tinggi): rekomendasi untuk tidak melakukan perjalanan ke negara-negara ini dan bagi mereka yang tinggal di sana untuk pergi… sesegera mungkin,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Seruan evakuasi tersebut muncul setelah berhari-hari terjadi protes di Timur Tengah atas pemboman Israel di Jalur Gaza.
Perang meletus setelah militan Hamas menyerbu Israel dari Jalur Gaza, menewaskan 1.400 orang.
Israel sejak itu melancarkan kampanye pengeboman yang menghancurkan di daerah kantong tersebut, sejauh ini menewaskan 4.385 warga Palestina, 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. (ard)
Discussion about this post