Avesiar – Palestina
Serbuan ke kompleks Masjid Al-Aqsa dilakukan ratusan radikal Israel di bawah perlindungan pasukan Israel pada hari pertama Ramadhan, Kamis, seperti dilansir The New Arab, Jum’at (24/3/2023) .
Terletak di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki, Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam dan tempat Muslim paling suci di Palestina.
Badan Muslim yang mengelola Al-Aqsa, Departemen Awqaf Islam Yerusalem, mengatakan 294 ekstremis berpartisipasi dalam penyerbuan situs tersebut, di mana mereka melakukan ritual Yahudi yang melanggar pengaturan status-quo yang mengatur kompleks tersebut.
Di bawah kesepakatan lama, salat dikhususkan untuk umat Islam di lokasi tersebut, sementara penganut agama lain hanya boleh berkunjung.
Serangan hari Kamis terjadi di tengah seruan kelompok-kelompok ekstremis untuk penyerbuan besar-besaran ke kompleks Al-Aqsa pada hari pertama Ramadhan – bulan paling suci dalam kalender Muslim.
Hamas telah memperingatkan Israel agar tidak meningkatkan ketegangan di Yerusalem, seperti yang terjadi tahun lalu yang menyebabkan perang singkat antara keduanya.
Warga Palestina khawatir otoritas Israel mungkin berusaha membagi situs itu antara Muslim dan Yahudi dalam hal ruang dan waktu yang tersedia untuk digunakan.
Al-Aqsa sering diserang oleh fundamentalis Yahudi yang dilindungi oleh pasukan Israel.
Tidak hanya itu, situs suci Muslim dan Kristen lainnya di Yerusalem Timur dan Tepi Barat sering juga menjadi sasaran, seperti Gereja Makam Perawan Maria di kota suci baru-baru ini juga diserang.
Hal itu mendorong Gereja Ortodoks Yunani untuk mendesak “perlindungan internasional” terhadap tempat-tempat suci.
Menurut kementerian kesehatan Palestina, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh 90 warga Palestina sejauh ini pada tahun 2023 atau rata-rata lebih dari satu orang sehari. (ard)
Discussion about this post