Avesiar – Jakarta
Para dai agar tidak tinggal diam saja menyaksikan persoalan keagamaan yang terjadi di media sosial. Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Marsudi Syuhud, dalam kegiatan Standardisasi Dai ke-24 Komisi Dakwah MUI, Senin (27/8/2023).
Para dai, menurut Kiai Marsudi, harus bisa meng-handle (menjawab) segala persoalan yang terjadi di masyarakat, terlebih perdebatan soal agama yang sering terjadi di medsos.
“Kita berkumpul di sini, para dai di depan saya yang saya yakini alim-alim semua ini, dituntut untuk tidak diam. Karena ketika yang ngomongin agama orang yang tidak paham agama, itu sangat bahaya,” kata dia, dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia, Rabu (30/8/2023).
Kiai Marsudi menyebut bahwa fenomena yang terjadi di media sosial semua mengalami abstraksi. Di medsos, semua orang kendati kapasitas ilmu keagamaannya terbatas bisa menjadi dai, ulama, bahkan kiai.
Fenomena ini mengakibatkan agama hanya menjadi alat perpecahan umat. Mereka yang tidak dibekali dengan pengetahuan keagamaan yang benar dan cukup, akan cenderung merusak terhadap nilai-nilai keagamaan itu sendiri.
Dai, lanjutnya, harus bisa meningkatkan kompetensi keilmuan secara terus-menerus. Tujuannya agar agama disampaikan secara benar dengan memahami persoalan aktual yang terjadi di tengah masyakat.
Peningkatkan kapasitas keilmuan dan daya kreatifitas dalam berdakwah, tegasnya, adalah tuntutan yang harus dipenuhi para dai. Kondisi saat ini, tidak dimungkiri menempatkan dakwah dalam tantangan yang kompleks. Belum lagi budaya masyarakat Indonesia yang sangat beragam.
“Yang namanya dai itu mengajak dan membangun keimanan, ketakwaan dan akhlak, di negara manapun, maka keilmuannya harus distandard(isasi),” ujar Kiai Marsudi.
Kiai Marsudi juga mengatakan bahwa para dai juga harus mampu menjaga Majelis Ulama Indonesia sebagai rumah bersama. MUI menjadi bentuk persatuan dan kesatuan yang di dalamnya terbina perbedaan paham dan aliran. Para dai dituntut untuk menjaga perbedaan tersebut dalam bingkai persatuan. (adm)
Discussion about this post